Beritabalap.com-Kontroversi pelaksanaan Grand Final Motorprix 2017 di Aceh Timur pada 2-3 Desember nanti terus berlanjut. Banyak topik yang jadi keraguan tim. Bukan hanya soal uang subsidi yang memang sangat kurang. Maklum saja, waktu dan jarak perjalanannya jauh yang berhubungan dengan biaya akomodasi yang relatif besar.
Belum lagi masalah keamanan dan soal sirkuit yang diklaim bukan sirkuit permanen alias non-permanen. Termasuk keputusan IMI yang tidak memanfaatkan Sirkuit Bung Tomo Surabaya yang juga baru sebagai tempat penyelenggaraan. Bahkan lebih lanjut, Andi Akai, bos tim Yamaha Akai Jaya yang memborong juara nasional seeded MP1 (150 cc) dan MP2 (125 cc) Kejurnas Motorprix 2017 Region Sulawesi menyebut ada tujuan politis.
Sampai disini jangan marah ya pihak-pihak terkait ! Hak setiap individu untuk berekspresi mengeluarkan pendapat dan pikiran. Termasuk mau demopun, ada UU yang mengatur. Kita ini negara demokrasi bukan negara yang mementingkan golongan tertentu dalam pengambilan keputusan.
“Saya melihat ada tujuan politis hingga pelaksanaannya jauh sekali. Apa memang mau jawaranya dari Sumatera ? Atau ada sesuatu negosiasi dengan pihak otoritas lokal ? Ingat, kita ini dari Sulawesi. Saya sudah hitung, butuh biaya total sekitar 120 juta untuk balap kesana. Subsidi saya hitung hanya terima 34 juta, “tegas Andi Akai Jaya saat bertemu portal beritabalap.com yang paling lengkap bicara berita balap di IRS 2017 Sentul.
Menariknya memang beberapa tim ingin balapan di Gelora Bung Tomo Surabaya saja. Konteks ini sempat diutarakan Slamet Suroto, manajer Astra Motor Racing Team ataupun Dendy Bre, Manajer tim Sidrap Honda Trijaya saat IRS 2017 Sentul. Mereka menyebut tidak perlu uang subsidi jika balap Grand Final Motorprix 2017 di Surabaya. Lebih dekat dan lebih praktis.
“Ingat bahwa hampir sebagian besar mesin balap di semua region digarap mekanik-mekanik Jogja. Jadi tidak masalah bagi mereka balap di Jawa. Kan tahun lalu sudah di Sidrap, Sulsel. Kenapa sirkuit baru Bung Tomo tidak dimanfaatkan. Padahal itu permanen dan menarik karena memang masih baru. Lokasinya juga strategis. Kalau Grand Final di Surabaya, saya tidak perlu uang subsidi. Kita keluar biaya sendiri, “tambah Andi Akai. BB1