Beritabalap- Spesial dalam case ini, kita bakal spill salah satu region yang datanya masih abu – abu perihal regulasi berat atau timbangan. Ya, Region A atau Sumatera, Ini menjadi bahasan menarik karena ada korelasinya dengan nilai gengsi kompetisi sebuah region, kasarnya begini ‘Apalah arti motor kenceng time kecil kalo masih ada yang nge-ganjel’ He he he.
Biar mengena, tendensinya adalah untuk data banding dengan region lain, terlebih bagi event dengan grade-A alias event paling jos. Itu owner tim bakar duit ngga sedikit loh, juga betul asasnya adalah hobi. Terus gimana kalau level kompetisinya kurang proper – kompetitif secara terus menerus ?.


“Faktanya memang begitu mas, semua kelas mau itu kelas poin atau supporting masih non timbangan sampai sekarang ini.” Buka Yudi Belando
Pertanyaanya kritisnya adalah, apakah pelaku balap nyaman dengan kebijakan terkait ?. Ingat ! , ini baru satu pasal ya, belum merembet ke hal lain
“Terus terang, saya lebih nyaman balapan pakai sistem bobot mas, karena lebih fair.” Jawab Katon
Hmmm, apakah tidak ada moment temu jumpa, antara promotor dengan para pelaku balap ? sehubungan dengan regulasi balap ?.
“Setauku dan sejauh ini belum ada mas, malah tiap daerah itu beda – beda regulasinya, kadang disini lain disana juga lain, buat bingung kalau masalah regulasi tuh.” Jawab Yudi
“Saran nih, biar adil balapanya baiknya harus pakai bobot.” Tutup Yudi Belando sembari berbisik perihal regulasi adalah murni kebijakan dari EO [Event Organizer].
Sekedar info, Region Sumatera adalah salah satu daerah paling Racing di Indonesia.
So, klean lebih setuju yang mana? bobotan atau non ?. L1H