BeritaBalap.com-Langkah alias torsi dari mesin Triumph 765 yang akan dipakai dalam balap Moto2 musim depan (2019) diklaim ganas alias buas. Disebut dekat dengan torsi dari MotoGP atau jauh lebih gahar dibanding mesin Honda CBR600RR yang dipakai terakhir tahun 2018 ini.
Demikian hasil pengujian yang dilakukan di Jerez, Spanyol pada akhir November dengan penggunaan ECU Magneti Marelli. Sampai disini jangan salah persepsi ya. Ini konteksnya torsi (torque), bukan Horse Power (HP). Kalau HP memang cukup jauh berbeda, MotoGP di kisaran 240-250 HP, sedangkan Moto2 antara 130-140 HP. Jadi ini topiknya torsi alias momen puntir.
Faktanya memang Triumph 765 itu dengan konstruksi 1 silinder memiliki torsi 76 Nm. Beda dengan CBR 600RR yang 4 silinder dengan tenaga 113 HP dan torsi 66Nm. Alhasil, butuh riding-style atau gaya berkendara yang berbeda.
“Kecepatan Triumph pada tikungan lebih lambat daripada mesin Honda, tetapi saat keluar dan masuk jauh lebih cepat, “tutur Sam Lowes yang kembali ke tim Gresini dengan sasis Kalex (2019). “Oke, ini memang bukan MotoGP karena 130 hp tetapi lebih seperti MotoGP dalam cara anda harus menghentikannya dan ini lebih dari yang anda lakukan pada mesin Honda Moto2, “tambah Lowes yang bertarung untuk tim pabrikan Aprilia pada MotoGP 2017.
Konteks torsi Triumph 765 yang berlimpah juga diutarakan Luca Marini. Petarung tim SKY Racing Team VR46 ini sukses menjadi yang tercepat dalam tes menyebut butuh langkah adaptasi lagi.
“Jujur, ketika semua orang mendapat lebih 40% dari sudut tikungan pada motor Honda Moto2, justru Triumph 765 datar saja keluarnya. Anda melakukan itu sekarang, anda akan mengendarai. Jadi bagus harus bekerja dengan itu, “ucap Luca Marini yang juga adik tiri dari Valentino Rossi.
“Ini seperti jendela kekuatan yang jauh lebih besar sekarang. Anda dapat melakukan pergeseran dan kemudian mengemudi. Anda tidak harus menjalankan sudut-rebah untuk membawa RPM, “tambah Luca Marini.
