IRS 2018 Sentul : “Ramai” Soal Dominannya Yamaha 549 Kaboci, Achos : Bukan Team-Order, Itu Alami !

BeritaBalap.com-Seri pertama IRS 2018 Sentul (17-18 Maret), khususnya kelas Kejurnas Sport 150 cc memang menjadi happy ending tim Yamaha Yamalube NHK FDR SSS 549 Kaboci. Akhir yang bahagia. Euforia terasa kental. Tidak hanya borong podium juara, tapi dua ridernya bisa naik podium saat race awal (1).

Bahkan jika Robby Sakera tidak trouble di race 2, bisa jadi naik podium (lagi) untuk dua petarungnya. Richard Taroreh yang kemudian jawara race 2. Itu bukti dominannya. Lebih lanjut berdasar investigasi yang diterima penulis, hadir wacana bahwa ada konteks order-team untuk memenangkan Robby Sakera yang notabene masih berusia 15 tahun.

Dalam hal ini, seniornya, yaitu Richard Taroreh dan Syahrul Amin menjadi “penjaga” Robby hingga  dapat menghalangi racer lainnya. Paham ya maksudnya ! Topik demikian yang coba diluruskan pemilik tim, Subhan Al Ghazali, akrab disapa Bos Baban dan Achos Lalang selaku mekanik.

koizumi
Pasukan Yamaha 549 Kaboci yang memang dominan kuasai podium Kejurnas Sport 150 cc (Seri 1 IRS 2018 Sentul)

“Inilah balapan. Jangan baper ah ! Semua masih normal-normal saja. Pertarungan di trek itu memang keras dalam menentukan yang terbaik, “ujar Bos Baban yang juga kontraktor alat-alat kelistrikan (energi). Fotonya menjadi gambar utama berita ini saat diapit Robby Sakera dan Richard Taroreh dalam podium race pertama.

Pada sisi lain, penulis tegaskan bahwa team-order itu sah-sah saja. Dalam balap paling top seperti Formula One (F1) sah-sah saja ketika Ferrari atau Mercedes melakukannya. Itu sering. Tidak dipermasalahkan !

Oh ya, soal hasil dari tim Yamaha 549 Kaboci, Achos Lalang tegaskan tidak ada team-order. Semua berjalan alami saja. “Kita tidak ada upaya memenangkan Robby Sakera. Ini semua alami. Mereka bertiga juga ingin menang dan mendapat hadiah. Ketika di trek, semua berjalan alami tanpa ada tekanan atau strategi dari tim, “tukas Achos Lalang, kiliker yang memang sedang on-fire.

“Sebetulnya pembalap akan melakukan hal yang sama jika mereka berada dalam situasi yang sama. Itu alami dan alami saja. Mungkin mereka pernah melakukan dahulu namun sekarang kondisinya berbeda. Jadi dalam menilai segala sesuatu itu melihat apa yang pernah kita alami sebelumnya. Saya pikir semua masih berjalan normal saja, “tambah Achos Lalang. Oke, siap ! BB1     

 

 

Facebook Comments

You May Also Like