GDS Fun Dragbike 2018 : Ganti Nama Dragbike GDS Training, Itu Maunya IMI !

BeritaBalap.com-Setelah sempat simpang siur akan surat rekomendasi IMI Jateng untuk event balap latihan bersama atau kadang disebut funrace alias juga fun dragbike, akhirnya di ajang GDS Fun Dragbike edisi bulan Maret tahun 2018 yang dihelat di hari Jumat tanggal 30 Maret lalu memakai surat rekomendasi IMI Jateng juga dalam pelaksanaannya.

“Kita tetap sesuai prosedur lembaga resmi balap motor Indonesia aja, jadi mulai Maret 2018 ini GDS Fun Dragbike masuk dalam kategori club event dari surat rekomendasi yang dikeluarkan oleh IMI,” bilang Agung Setiawan, pimpinan proyek ajang latber dragbike di sirkuit GDS Klaten ini.

“Dengan demikian ajang latihan bersama tiap bulan di GDS ini kami merevisi banyak hal, mulai dari nama yang kini memakai Dragbike GDS Training, kemudian juga sudah mulai mensosialisasikan Kartu Izin Start atau KIS untuk semua starter di semua kelas dan juga perubahan beberapa kelas termasuk hadiahnya, “lanjut Agung Setiawan.

koizumi
Starter cilik yang makin ramai

Dalam konteks ini untuk nama memang artiannya sama dengan nama sebelumnya, perubahan nama hanya sekedar untuk berikan wajah baru saja karena ada beberapa syarat yang akan lebih diketatkan lagi di dragbike GDS. Untuk KIS memang belum mewajibkan starter harus memiliki KIS untuk ikut start, namun dari pihak IMI sudah mulai terjun langsung ke lapangan guna mensosialisasikan tentang KIS dan kemungkinan besar mulai tahun depan untuk Dragbike GDS Training ini starter wajib sudah memiliki KIS.

Agung Setiawan selaku promotor ikutin maunya IMI

“Awalnya ada rencana juga dari pihak IMI membuka pendaftaran KIS online di sirkuit, namun karena masih terkendala dalam perangkat onlinenya maka untuk waktu dekat ini belum bisa, kemudian lagi untuk hadiah kami sudah mulai berikan uang pembinaan, untuk besarannya kami masih lihat-lihat dulu dengan latber di tempat lainnya agar nominalnya bisa seragam, “beber Agung Setiawan.

“Yang terakhir untuk kelas juga akan ada perubahan banyak, contohnya seperti kelas campuran akan kami spesifikan lagi agar tak beda jauh dengan kelas kejurda maupun kejurnas, jadi nanti kami evaluasi lagi apakah menambah kelas atau menghilangkan kelas lainnya untuk diganti kelas baru itu,”tutup Agung Setiawan. d417ar

Facebook Comments

You May Also Like