BeritaBalap.com- Gelaran Indo Dragrace Championship seri 3 kembali digelar di sirkuit non permanen Lanud Gading, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta (13/7). Meski berbarengan dengan banyak event balap mobil lainnya, faktanya event garapan dari Erdeve Indonesia ini masih diserbu total 201 starter.
Sesuai prediksi awal, absennya Anugerah Rio sang pemuncak klasemen sementara Pro Erdeve 1 jadikan 6 kelas poin bergengsi ini terlihat sengit pasalnya M Wasrik secara tak terduga meraih juara umum seri 3 di Pro Erdeve 1 dengan total poin 47. Dengan perolehan poin seri 3 ini besar kemungkinannya pembalap asal Semarang yang menaungi tim Sea Team 59 Mahadewi secara perolehan poin klasemen juara umum bakal melejit menempel poin dari Anugerah Rio.
Pun bagi Nggoni Prayogi yang di klasemen sementara juara umum hingga seri 2 kemarin berada di peringkat 2, besar kemungkinan juga bakal memggeser pucuk klasemen juara umumnya karena di seri 3 kemarin pembalap dari Sea Team 507 Power ini meraih juara umum kedua di seri 3 dengan total poin 38.
Sementara itu di kelas-kelas poin Pro Erdeve 2 yang melombakan mobil diesel, antusiasme starter terlihat monoton. Pasalnya mayoritas mobil diesel saat ini justru lebih tertarik turun di kelas-kelas bracket time. Rumitnya regulasi yang implementasi-nya di lapangan kurang terakomodasi oleh teknis scrutineering pasca lomba menjadikan salah satu alasan mayoritas starter mobil diesel lebih memilih turun di kelas-kelas bracket time.
“Kelas-kelas diesel saat ini memang masih riskan colongannya di regulasinya, karena secara teknis di lapangan sulit diterapkan jika harus dibongkar semuanya, kalo pun ada peserta yang keberatan sebenarnya bisa langsung protes untuk bongkar mesin sesuai dengan aturan perlombaannya dengan membayar uang jaminannya,” jelas Nur Wahyudi petugas scrutineering di event IDRC 2024 ini.
BACA JUGA : Hasil Juara IDRC 2024 Seri 3
“Tanpa protes pun kami juga bakal akan mengecek ulang mesinnya jika ada catatan waktu yang mencurigakan di beberapa kelas diesel. Itulah kenapa saat ini pemain diesel cenderung lebih suka main di bracket time karena di kelas bracket time regulasi mesin kan bebas,” tutup Nur Wahyudi. dnr