Ini Rahasia RX King by Hartech Yogyakarta, Runner-up Road Race Purbalingga

BeritaBalap.com-Di gelaran Piala Bupati Road Race Chanpionship 2019, Purbalingga, Jawa Tengah pada akhir pekan lalu (21 Juli), kelas Sport 2 Tak 140 cc Non Built-up yang notabene identik dengan pacuan RX King dan masuk kategori poin, terbukti mendapat animo spesial. So, ini jadi bukti bahwa lengkingan knalpot mesin bakar 2 langkah “motor jambret” makin dilirik.

Seperti yang diprediksikan oleh portal BeritaBalap.com jelang event, dimana hadirnya RX King “si-Hitam” garapan Hartech Jogjakarta ini akan memberikan perlawanan seru. Terbukti nyata, bertarung di trek Alun-Alun kota Purbalingga dapat menyodok podium runner-up alias finisher ke-2 dengan joki Reza Hanum from Purwokerto.

BACA (JUGA) : Hasil Juara Lengkap Piala Bupati Road Race Championship 2019 Purbalingga

koizumi

“Di Purbalingga saat final, di pertengahan lap membrannya pecah, jadi Reza hingga garis finish cuma fokuskan jangan sampai mesin mati. Jadi RPM harus digantung tinggi terus, ”jelas Hariyanto Dwi Purwoko, tuner Hartech Jogjakarta sembari bersyukur masih mampu meraih podium 2. Ingat ya, tidak optimal saja sudah ke-2, apalagi jika tidak terjadi problem membran tersebut.

Hariyanto Dwi Purwoko, tuner tim Hartech Jogjakarta (kiri) dan jokinya Reza Hanum (kanan)

Dari hasil optimal di Purbalingga ini, Hartech Jogja langsung berbagi rahasia dapur dari “si hitam”nya. Apa saja ? Mulai langkah kompresi yang disupport piston ART Oversize 25. Head-cylinder dipapas sekitar 1,5 mm. “Kompresi statisnya 13.7 : 1 dengan bahan bakar bensol. Sudah balance antara kompresi dan nilai oktan. Kalau gigi rasionya saya pakai produk Moto 1,” bilang mekanik yang bermarkas di Kentak, Bangun Jiwo, Kasihan, Bantul, Jogjakarta yang mengaplikasi knalpot SMR.

Oh ya, sehubungan kompresi, desain piston dipermak ulang untuk memaksimalkan kinerja saat momen Titik Mati Atas (TMA). Yang pasti, ramuan kompresi aman terkendali. Tidak ada gejalan knocking atau ngelitik. Makin spesial didukung port-exhaust setinggi 24 mm yang diukur dari bibir silinder.

Sebagai pensuplai bahan bakar dan udara dipakai Karburator asli yang direamer 28 mm. Sedikit diperbesar untuk memenuhi kebutuhan gas aktif di ruang bakar. Dalam hal ini, ukuran main jetnya 190, sedangkan pilot jet 42. Mantapnya dihantar membran RXZ V-Force 4. Tenaga makin yahud.

“Mesin disetting dengan karakter lembut sesuai permintaan Reza Hanum, powernya halus tapi isi selalu di RPM atas. Tidak hanya teriak. Kedepan, kami juga akan tata ulang rasio. Semoga di balap Slawi Minggu besok ini bisa memberi hasil maksimal, ”tambah Hariyanto Dwi Purwoko yang mematok perbandingan final gear 13-45. You 

 

 

 

Facebook Comments

You May Also Like