BeritaBalap.com- Resmi dilaunching akhir 2018 lalu dan digunakan di kompetisi resmi di tahun 2019, ketangguhan frame aluminium dari AP87 yang berkolaborasi dengan Aitech terbukti belum terkalahkan. Terutama di semua
seri kejuaraan setingkat kejurnas Kawahara IRC Indonesia Dragbike Championship 2019 (IDC 2019).
Dalam kelas FFA dengan frame berbahan aluminium, terbukti hampir menguasai alias dominan di podium 5 besar sejak
putaran 2 IDC 2019 di Kebumen lalu. Memasuki seri finalnya atau putaran 5 IDC 2019 yang bakal dihelat di sirkuit Lanud Gading Wonosari, Gunung Kidul, DIY hari Minggu 8 Desember nanti, rangka AP87 Aitech ini semakin percaya diri dan
menunggu kompetitornya untuk imbangi performa ketangguhannya.
“Secara membuat frame almu itu ada kuncinya, tidak asal memakai bahan aluminium,” buka Antonius Petruk yang merupakan penggagas sekaligus periset dari frame aluminium AP87 Aitech.
“Sebelum dibikin memakai bahan aluminium kami risetnya memakai bahan pipa tubular dari logam biasa dahulu untuk mencari center of gravity dan juga titik-titik lemah rangka yang beresiko retak atau patah, setelah semuanya aman baru frame dari pipa tubular logam biasa tadi kami cetak ukurannya untuk dipakai patokannya di baham aluminium,” jelas mantan dragbiker seangkatan Taufik OP 27 ini.
Selain itu racikan frame aluminium dari AP87 Aitech ini juga mempunyai ciri khas khusus yang juga ternyata menjadi kunci ketangguhannya. “Yang terpenting lagi adalah pemilihan bahan aluminiumnya, karena tidak semua almu itu layak menjadi bahan frame terutama disisi engine mounting dan juga main frame,” jelas Petruk.
Dalam pemilihan bahan ini AP87 Aitech gunakan dua jenis aluminium yakni aluminium biasa dan aluminium dural.
Aluminium dural sendiri secara bahasa tekniknya adalah Duraluminium. Lebih dikenal disebut Dural sebagai nama dagangnya lebih spesifiknya bahan ini memiliki campuran tembaga 4,4%, magnesium 1,5%, mangan 0,6% dan sisanya 93,5% barulah didominasi aluminium.
Duraluminium ini biasa juga disebut hardenable-aluminium alloy. “Bahan dural kami gunakan untuk mainframe, pipa komstir, dan engine mountingnya, agar presisi engine mounting kami proses dengan mesin bubut CNC, sisanya di
sektor subframe kami gunakan aluminium biasa saja,” tutup Petruk. dnar