Jogja Sprint Rally 2019 : Mulai Banyak Peminat, Mulai Ada Kritik

BeritaBalap.com- Kemeriahan gelaran final round Jogja Sprint Rally 2019 yang dihelat di sirkuit Tambakrejo, Sleman, DIY di Sabtu-Minggu lalu (30/11-01/12) ternyata cukup membawa respon yang ciamik dari kalangan pegiat rally roda empat Indonesia.

Selain mulai munculnya pembalap muda belia berprestasi seperti M. Ivan, M. Daffa dan Variando yang semua masih berusia belasan tahun, seri pamungkas di gelaran 2019 ini juga banyak dihadiri pembalap senior Indonesia seperti Satya Sunarso, Dr. Heri Agung, Ricky Herdiana, bahkan juga yang paling senior adalah Loekito Rahardjo dari Malang Jawa Timur.

BACA (JUGA) : Hasil Lomba Lengkap Jogja Sprint Rally 2019 Putaran 3

koizumi

Belum pernah turun di 2 seri sebelumnya di event yang digarap bareng STIE Mitra Indonesia dengan Beagle Team Rally ini Loekito Rahardjo yang merupakan pembalap kelahiran 10 Juni 1952 ini cukup antusias dengan gelaran ini.

“Pertama saya cukup salut akan adanya balap sprint rally seperti ini karena balap seperti ini selain kejurnas sudah agak jarang, dan di Jogja ini kemasannya sudah cukup bagus karena kelas yang dibuka juga lengkap, jadi di seri ketiga ini saya baru putuskan untuk gabung ngegas,” buka pria yang pertama kali ikut rally sejak tahun 1967 saat berusia 15 tahun ini.

Pembalap Senior Loekito Rahardjo (kiri) bersama Agustinus Hari Sutantya Direktur Litbang STIE Mitra Indonesia

“Yang pasti sebelum balap, saya sekarang harus cek kesehatan dulu, dokter udah bilang oke makanya saya langsung gass Jogja,” kekehnya. Kehadiran pria yang kini menjad penasehat IOF ini selain masih ingin turun balap juga tertarik akan misi pembinaan regenerasi dari STIE Mitra Indonesia dan Beagle Team Rally.

“Hanya saja yang perlu saya kritisi adalah tentang aturan, jadi kalo memang niatnya membina generasi muda di rally ya aturan harus sesuai PP IMI donk, terutama terkait navigator yang batas maksimalnya hanya 2 kali saja ikut race,” ungkapnya.

BACA (JUGA) : Jogja Sprint Rally 2019 : Final Round Makin Meriah, 2020 Bakal Dihelat Lagi

Terkait aturan navigator ini memang di Jogja Sprint Rally 2019 ini masih terlalu longgar karena dari awal memang di 2019 ini sifatnya masih penjajakan terlebih dahulu. Sehingga dari awal seri sebenarnya sudah ada kesepakatan bersama baik dari pihak pembalap, steward, dan juga pimpinan lomba.

“Jadi Jogja Sprint Rally ini kan sifatnya belum kejurnas makanya kami putuskan untuk dibicarakan bersama terkait beberapa aturan yang salah satunya adalah navigator,” jelas Juli Putra selaku pimpinan lomba dari Jogja Sprint Rally.

Juli Putra, Pimpinan Lomba Jogja Sprint Rally 2019

Terkait kejadian teknis ini, Agus Ambaryanto selaku pembina STIE Mitra Indonesia yang merupakan promotor balap ini mengungkapkan jika nanti akan ada evaluasi dari 2019 untuk menyongsong nanti 2020.

“Itu wewenang mutlak dari RC, kami selaku promotor tentunya akan terbuka menerima kritik dan saran dari berbagai pihak demi kemajuan Jogja Sprin Rally 2020 nanti,” tutup Agus Ambaryanto. dnar

Facebook Comments

You May Also Like