BeritaBalap.com-Pebalap Tech3 Yamaha, Johann Zarco mengalami kemerosotan dalam prestasinya akhir-akhir ini. Lebih tepatnya sejak seri Mugello, Italia. Padahal sebelumnya mendapat podium runner-up saat putaran Argentina dan Jerez, Spanyol. Tidak lagi masuk lima besar setelah itu. Dalam MotoGP Sachsenring Jerman (15 Juli) juga di posisi ke-9.
Memang saat ini ada di posisi ke-5 dalam klasemen sementara. Namun perbedaan atau gap poin dengan yang diatasnya cukup signifikan. Terutama dengan duet Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales. Padahal di musim 2017, petarung asal Perancis kerap mengalahkan mereka walaupun dengan mesin yang sama dengan 2017 (versi 2016 modifikasi).
Bagaimana jawaban atau curhatannya tentang kondisi ini ? “Itu memang sulit untuk dikatakan. Tapi dari pengalaman saya, saya tahu bahwa ada musim penuh suka dan duka. Saya harap sekarang saya mengerti mengapa saya berada di titik terendah sejak Mugello, “tutur Johan Zarco yang musim depan berpindah ke pacuan KTM.
“Dibandingkan tahun lalu, saya senang bahwa Saya sekarang lebih baik dalam menangani saat-saat sulit seperti itu. Meskipun saya memiliki beberapa balapan yang sukar, saya masih di posisi kelima di klasemen sementara. Jika anda melihat hal-hal seperti itu, itu yang akan memotivasi saya. Meskipun beberapa balapan saya buruk, saya dapat finish. Itu penting untuk klasemen keseluruhan, ‘tambah Johann Zarco yang berusia 27 tahun.
Menjadi menarik lagi, ketika Zarco juga berkomentar soal Yamaha yang belum juga podium juara sejak Assen 2017. Bagaimana pula responnya ?
“Ya, satu penjelasan untuk itu adalah Marc. Dia saat ini adalah pembalap terkuat dan memenangkan banyak balapan. Ini adalah faktor yang mencegah kemenangan Yamaha, “ucap Johann Zarco yang musim depan berduet dengan Pol Espargaro di tim KTM.
“Saya ingin menang sejak awal musim dan menjaga itu sebagai tujuan dalam pikiran, tapi saya melihat bahwa tujuan ini seharusnya tidak memberikan tekanan pada saya. Karena mungkin menang musim ini tidak mungkin. Dalam hal ini, saya harus menerima bahwa ada pembalap lain yang lebih kuat. Mungkin mesin mereka lebih baik. Saya tidak tahu apa yang terjadi di dalam pebalap pabrik. Tapi Marc sangat kuat, jadi sangat sulit untuk menang, “tukas Johann Zarco. BB1
