BeritaBalap.com-Fakta membuktikan IRC Tire alias Ban IRC membuktikan komitmennya dalam kegiatan balap motor di Indonesia. Yaitu di ajang club-event persembahan Erdeve Indonesia bertajuk Indonesian Drag Bike Championship (IDC) Kawahara IRC 2018 dimana IRC menjadi salah satu sponsor utamanya dengan mengusung varian ban andalannya Speed King. Seri ke-2nya aktual dipentaskan di Karanganyar, Jateng (13 Mei).
“Ban ini sengaja di desain untuk kompetisi drag bike, “buka Yohanes Ade Saputra selaku marketing promosi dari IRC yang pastinya dibawah PT. Gajah Tunggal Tbk. “Kita mewajibkan kelas utama memakai ban IRC, ada yang wajib depan belakang, ada yang wajib salah satu antara ban depan atau belakang, untuk yang mengatur di kelas apa aja kita serahkan kepada panitia, karena pada dasarnya IRC Speed King siap di kelas apa aja,” lanjut pria yang akrab disapa Pak Ade ini.
“Di seri 2018 ini untuk formasi ban wajib IRC Speed King di depan dan belakang ada di kelas 1 sampai 3, sedang di kelas 4 sampai 8 bebas mau depan atau belakang, kelas 1 adalah Sport 2T TU 155cc, kelas 2 Bebek 4T TU 200cc, dan kelas 3 Matic TU 200cc Kawahara, jadi selain kelas yang disebut tadi untuk wajib ban IRC Speed King-nya bebas bisa di depan ataupun di belakang, “papar Deon dari Erdeve Indonesia selaku komandan lapangan.
Kemudian Kawahara selaku sponsor utama lainnya juga menerapkan aturan wajib untuk knalpot. Jika di gelaran Indonesian Drag Bike Championship (IDC) tahun 2017 lalu di kelas Sport 2T 155cc Standard, di tahun 2018 ini kelas Matic TU 200cc Open yang harus memakai knalpot Kawahara. “Jadi nama kelasnya kita namakan Matic TU 200cc Kawahara, “lanjut Deon yang boleh disebut tangan kanannya Yudha Prasetya selaku CEO Erdeve Indonesia. Oh ya, tangan kirinya dipegang Benny Kimpling RDV yang juga merangkap MC. Maklum saja, doi masih lajang ting-tong.
Lebih lanjut, dari dua seri yang sudah berlangsung, respon pembalap maupun mekanik pun positif akan aturan wajib ini. Tak ada komplain sedikit pun tentang ban IRC demikian juga knalpot Kawahara.
“Knalpot Kawahara ini saya tak perlu modifikasi lagi, pada dasarnya sudah bagus terutama di putaran tengah hingga atas, bikin power mesin juga stabil,” tutur Rahardian Setiadi alias Kecil mekanik dari team RC3 Duri Bambit MM Cafee yang sejak seri pertama selalu konsisten naik podium di kelas Matic TU 200cc Kawahara. “Bahkan untuk kelas Matic TU 200cc Pemula team kami juga memakai motor yang sama dengan knalpot Kawahara dan di seri 2 Karanganyar lalu bisa podium pertama,” tutup mekanik dari Joko ‘Precil’ Susanto di dua kelas Matic TU 200cc ini. d417ar