BeritaBalap.com-Kandidat juara dunia Moto2 asal Italia , Francesco Bagnaia mengungkapkan lebih detail bagaimana kemudian ia memutuskan untuk memilih Ducati ketimbang tawaran Yamaha. Oh ya, maksudnya pilih Ducati ialah bergabung di tim Alma Pramac Ducati untuk musim balap 2019. Kalau tahun ini masih di pasukan SKY VR46 Racing Team (Moto2).
Jadi jelas dan tegas bahwa Pramac Ducati sudah memastikan satu tempat. Satunya lagi diantara Danillo Petrucci dan Jack Miller. Lebih lanjut, Bagnaia, akrab disapa Pecco yang juga murid dari Valentino Rossi menyebut bahwa Ducati lebih berani memberikan kepastian kepada Yamaha. Kalau Yamaha harus menunggu dahulu siapa yang akan menjadi tim satelitnya. Jadi memang bukan di tim utama. Paham ya sampai disini !
“Saya berbicara dengan Pramac pada bulan November 2017. Ducati adalah tujuan saya. Ini motor yang sangat saya sukai. Ketika saya mendengar bahwa Yamaha juga ingin menandatangani kontrak dengan saya, itu sangat sulit. Kedua produsen ini memiliki dua cara yang sangat berbeda, tetapi keduanya sangat bagus. Tetapi sulit untuk mengatakan ya kepada Yamaha karena mereka belum memiliki tim satelit. Itu sebabnya saya lebih suka menandatangani kontrak dengan Ducati, “terang Pecco yang saat ini memimpin klasemen sementara Moto2.
“Kesan saya tentang tim Pramac Ducati sangat bagus. Saya memiliki kontrak dua tahun dengan opsi ketiga. Ini adalah titik awal yang sangat baik bagi saya untuk bekerja dengan tim MotoGP. Saya harus banyak belajar, cara bekerjanya sangat berbeda. Tentu saja, akan membutuhkan waktu lebih dari setahun untuk memahami segalanya, “tambah Bagnaia yang diungkap di laman media asal Jerman, Speeweek.com.
Lebih lanjut, hadir pertanyaan kritis apakah Valentino Rossi membantunya dalam membuat keputusan penting seperti itu ? “Kami berbicara banyak. Dia mengatakan kepada saya bahwa itu adalah keputusan saya bahwa Ducati meningkat pesat dan itu bisa menjadi pilihan yang baik. Tentu saja, Yamaha lebih cepat untuk seorang rookie. Mungkin bekerja dengannya lebih mudah. Namun dia mengatakan bahwa saya harus membuat pilihan, banyak berpikir tentang hal tersebut, dan hanya menandatangani ketika saya siap, “tambah Bagnaia yang masih berusia 21 tahun. BB1
