BeritaBalap.com-Tantangan yang betul-betul menantang. Itu cara berpikir sekaligus motivasi dari mekanik Aan Kate yang penasaran untuk membuat pacuan underbone 125Z makin kompetitif. Demikian dimulai saat final LFN HP969 di Surabaya, riset berlanjut di final YCR 2024 Semarang dan aktual terbukti spesial meraih yang terbaik di final SCR 2024 Sidrap, Minggu (26 Jan 2025).
Jadi ini underbone 125Z terbaik by bengkel Kate Montor Maboer Jogjakarta ya dengan racer Wawan Wello dan timnya Anindya Yodha Akpol 2015 Nabire Papua Tengah Racing Team.
“Jadi underbone 125Z ini tantangan serius saya. Lebih saya seriusin ketimbang MX King dan Jupiter Z. Saya sangat termotivasi, “tegas Aan Kate yang menyebut hasil dyno motor ini dengan tenaga 38 HP dan torsi 23 nM. Jangan lupa, Aan Kate juga membawa MX King Wello podium juara di kategori MP1 Open dan terbaik kelas Ex MP2 dengan kudabesi Jupiter Z 5TP. Diborong semua ya.
Lebih lanjut, Wello disebut menginginkan motor yang agresif. Skill dan fisiknya mendukung. “Jadi Wello pada awalnya balapan tanpa main kopling, tapi saya anjurkan untuk sedikit memainkan kopling agar motor lebih awet. Ini RPM jalannya pada angka 12.800. Saat dipakai Aqsal di YCR 2024 Semarang hingga 13.200. Terbukti sangat agresif, “tutur Aan Kate yang mematok limiter di RPM 13.600 dan mengatakan penggunaan magnet YZ125 plus CDI Vortex yang populer disebut CDI kuning.
Urusan port exhaut alias lubang buang dipatok pada 24,5 mm. Itu ukuran tinggi ketika diukur dari bibir silinder. RPM atas jadi skala prioritas karena teknik balap Wawan Wello yang optimal di RPM bawah. Alhasil, peak performance mudah didapat.
Pasokan bahan bakar dan udara mengandalkan perangkat karbu PWK 28 yang mana venturinya direamer hingga diameter 30 mm. Spuyernya 155 dan 62 untuk main jet dan pilot jet. Jadi suplainya lebih padat merayap saat langkah kompresi. Kebutuhan gas aktif alias makan-minum mesin di RPM atas makin oke. Lebih bertenaga.
Catatan penting dari Aan Kate bahwa rasio akan menjadi fokus kedepan. Saat ini masih ngikut pakai IKK saja dulu. Bisa jadi kedepan main oplosan. “Kedepan akan dibuat yang lebih efektif untuk perbandingan rasio tertentu yang pastinya disesuaikan dengan model trek, “tambah Aan Kate yang mematok perbandingan final gear 14-43 untuk trek Sidrap dan menyebut untuk urusan porting pastinya bekerja sama dengan seniornya Pak De Heru Kate. BB1