BeritaBalap.com- Paolo Pavesio resmi diangkat menjadi Managing Director Yamaha Motor Racing (YMR) dan akan menggantikan sosok Lynn Jarvis terhitung pada 1 Januari 2025. Pun demikian, Lynn Jarvis menyatakan jika dirinya telah meninggalkan Yamaha dengan pondasi rekonstruksi untuk masa depan yang lebih cerah.
Dalam wawancara terbarunya, Jarvis mengungkapkan tantangan besar yang dihadapi Yamaha dalam menghadapi dominasi pabrikan Eropa, khususnya Ducati. Menurut Jarvis, titik balik dalam persaingan MotoGP dimulai pada tahun 2022, ketika Ducati menunjukkan perkembangan pesat.


“Kami melihat kecepatan perkembangan dan performa mereka terlalu berlebihan untuk dipenuhi. Selain Ducati, KTM dan Aprilia juga mengalami kemajuan pesat. Sementara itu, Honda mengalami stagnasi, sehingga kita harus menghadapi pertumbuhan ini,” ungkap Jarvis.
Pada 2023, kemitraan dengan Marmotors dan Luca Marmorini menjadi awal dari pemulihan sektor mesin. Langkah besar dilakukan pada musim MotoGP2024, termasuk merekrut Max Bartolini dan pakar aerodinamis dari Ducati serta meluncurkan proyek ambisius seperti motor bermesin V4 dan integrasi tim satelit Pramac dengan empat motor.
BACA JUGA : Jorge Martin Sebut Apa Yang Dilakukan VR46 Di MotoGP Tidak Bisa Ditandingi Siapapun
Jarvis menilai tahun 2024 sebagai tahun krusial untuk membangun pondasi rekonstruksi Yamaha. “Kami membuat keputusan besar yang mencakup restrukturisasi internal dan proyek ambisius. Fondasi ini akan menjadi dasar bagi masa depan Yamaha,” ujarnya.
BACA JUGA : Terungkap Kalau Marquez Yang Usulkan Honda Gaet Jorge Lorenzo (2019)
Meski Yamaha saat ini tertinggal dari rival Eropa, Jarvis yakin investasi yang dilakukan akan mulai membuahkan hasil pada 2025. “Fondasi yang kokoh sudah kami bangun. Saya percaya pemulihan bisa terjadi pada 2025 dan 2026,” pungkas Jarvis. Edhot