BeritaBalap.com-Mekanik GDT Racing tidak puas dengan keputusan petugas IMI yang mendiskualifikasi motor tim PTS RRM Atambua saat Road Race Wonderful Indonesia yang dihadirkan di Kefamenanu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu lalu (27 Oktober).
Ini soal diskualifikasi motor Yudi Prayogo yang podium juara di race ke-2, yang mana menurut pendapat petugas IMI, menyebut bahwa klep yang dipakai berbahan titanium. Demikian keputusan diskualifikasi yang hanya didasari pada test dengan magnet. Itu hasil scrut setelah berakhirnya race ke-2.
Padahal menurut mekanik GDT Racing yang bermarkas di Sleman Yogyakarta, bahwa klep tersebut dipakainya dalam banyak tim di balapan nasional dan selama ini oke-oke saja. Tidak pernah kena diskualifikasi setelah proses scrutineering.
Jadi jelas dan tegas keputusan tersebut kontroversial. Harusnya ada parameter atau alat ukur yang lebih presisi. Penimbangan itu perlu sekali ketika ada yang protes. Jangan sampai tidak dilakukan ! Ada apa ini ya ? Jangan-jangan ada unsur politisnya untuk memenangkan salah satu pihak ? Itu dugaan saja ya.
Yang pasti, GDT Racing menantang petugas IMI untuk menimbang bobot klep by pitsbike sesuai regulasi yang maksimal dengan berat 13 gram. Jika memang berbahan titanium tidak akan sampai di angka tersebut karena memang jauh lebih ringan.
“Klep yang saya pakai itu pitsbike yang banyak dipakai mekanik nasional. Hampir semua mekanik pakai. Saya juga sudah lama pakainya. Bahannya steel atau besi yang mana ada kandungan karbon. Jadi bukan titanium ya seperti yang diputuskan, makanya saya mengajak petugas IMI untuk menimbang bobot klep tersebut, “terang GDT Racing yang banyak menangani tim-tim besar di gelaran OnePrix, Kejurnas MRS, MotoPrix dan berbagai club event.
Menariknya, tuner senior Bima Aditya The Strokes55 juga mendukung apa yang diungkap GDT Racing. Menyebut klep pitsbike itu berbahan steel. Bukan titanium. Waduh, petugas IMI ditantang oleh 2 mekanik terbaik nasional untuk menguji material valve tersebut.
“Kalau titanium itu, beratnya gak sampai 12 gram. Proses pengujian pakai magnet itu tidak presisi. Ditimbang itu sangat penting. Kalau menurut saya, regulasi material klep kedepan kaya balap Asia saja yang bebas. Jadi nggak repot, “timpal Bima Aditya The Strokes55 yang belum lama ini menghantar Aldiaz Aqsal (Yamaha Yamalube Ziear LFN HP969) meraih juara nasional Sport 150 cc Kejurnas MRS 2024. BB1