BeritaBalap.com-Menarik mencermati pendapat penegasan dari bos tim Ducati dan Yamaha sehubungan mana yang lebih berpotensi menciptakan rider berprestasi. Apakah dari jagad Moto3 dan Moto2 atau dari pindahan balap Superbike (WSBK).
Sekilas info saja, kalau yang dari Superbike ada nama-nama seperti Troy Bayliss, Colin Edwrds, Ben Spies, James Toseland, Cal Crutchlow, Loriz Baz, Petrucci dan lainnya. Sekilas info lagi, biasanya yang masuk Moto2 ataupun Moto3 adalah mereka yang melalui jalur Red Bull Rookies Cup dan berlanjut ke FIM CEV (Spanyol). Atau langsung ke CEV.
Lebih lanjut bagaimana opini dari orang penting dan sangat berpengalaman di Ducati dan Yamaha tersebut ? “Saya mengatakan bahwa tempat kami dalam mencari pebalap berbakat adalah yang berada di paddock GP, yaitu Moto3 dan Moto2, “ujar Lin Jarvis selaku direktur balap Yamaha.
“Dorna juga membiayai dan mendukung banyak program untuk membangun rider masa depan, ini juga berlaku untuk VR46 Riders Academy. Tentu aja, akan ditemukan pebalap berbakat dari kejuaraan dunia superbike namun akan menjadi pengecualian untuk mendapatkan pebalap muda dari sana karena kebanyakan meraka dari kelas Moto3 dan Moto2, “tambah Lin Jarvis.
Oh ya, Jonas Folger sebagai rookie alias pendatang baru MotoGP 2017 terbukti mendapat poin signifikan dibanding petarung superbike, van der Mark yang tidak berhasil mendapatkan poin saat menggunakan M1 tim Tech3 Yamaha. Bagaimana pula dengan opini Paolo Ciabatti selaku direktur olahraga Ducati ?
“Kami juga terlibat dalam superbike. Ada rider yang berasal dari superbike dan sukses seperti Cal Crutchlow dan Danillo Petucci, namun ini adalah pengecualian. Bahwa dengan semua progam yang terkait, tentunya lebih mudah menemukan rider muda berbakat dari kelas-kelas yang lebih kecil. Lebih mudah untuk mengamati perkembangan mereka secara cepat dan tepat. Banyak bakat dari Moto3 dan Moto2 daripada kejuaraan dunia superbike, “tegas Paolo Ciabatti. Oke, jelas dan tegas ya pendapat mereka. BB1