BeritaBalap.com-Mungkin banyak yang tidak tahu ataupun tidak paham sehubungan perjuangan yang dilakoni Galang Hendra sebelum dapat meraih sukses finish ke-5 dalam balap dunia WorldSSP300 di Sirkuit Imola, Italia, Ahad lalu (13 Mei).
Bahwa sebelumnya Galang Hendra yang masih remaja berusia 19 tahun harus menjalani hal-hal yang berada di luar perkiraannya. Hal-hal yang tidak terduga sebelumnya. Ini yang menarik dicermati bersama karena yang melakoninya adalah remaja umur 19 tahun. Catat ya ! Mulai Galang Hendra harus menunda flight atau penerbangannya yang direncanakan selasa sore, tetapi harus berubah menjadi tengah malam.
Demikian dikarenakan Galang Hendra harus menjalani proses mediasi yang dilakukan manajemen Sentul atas konflik yang dihadapi dengan pimpinan lomba saat seri ke-2 Yamaha Sunday Race 2018. Tidak perlu panjang lembar, kesimpulan bahwa semua masalah sudah cleared dan finished. Sekali lagi ditegaskan sudah damai. Tidak perlu diungki-ungkit lagi. Ayo kita bersikap dewasa !
Andaikan ada sangsi sekalipun, konteksnya disepakati mendidik. Misal membantu kampanye safety riding atau apa aja. Mengingat ini aset bangsa Indonesia di balap internasional. Sah-sah saja sebuah perselisihan terjadi. Itu tidak bisa dihindari. Pembalap MotoGP selevel Marc Marquez (Repsol Honda) ataupun Valentino Rossi (Movistar Yamaha) kerap menjalani problem di trek.
Yang penting, ada niatan baik untuk meminta maaf bagi yang mengaku bersalah dan semua sepakat ingin lebih baik kedepan. Akrab lagi, bersama lagi. Patut dipahami juga, Galang Hendra harus melakukan transit penerbangan di Dubai. Jadi tidak langsung. Tentu saja, pembatalan dan penggantian flight tadi butuh biaya yang tidak kecil.
Nah, efek flight yang tertunda tersebut, Galang Hendra pastinya mengalami kondisi jet-lag yang notabene membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan waktunya Eropa. Terlebih dalam konteks istirahat. Padahal harus segera menjalani latihan bebas atau Free Practice (FP) di Imola.
Tidak pantang menyerah dan ingin membuktikan kemampuannya untuk mengharumkan nama Indonesia, Galang Hendra terus berjuang maksimal sejak beberapa sesi FP, kemudian Superpole (SP) dan raceday. Galang Hendra berusaha memanage diri, kontrol emosi dan melupakan masalah yang baru dihadapi.
Justru merasa semakin termotivasi untuk membuktikan kepada rakyat Indonesia dalam kompetisi level dunia tersebut. Pada akhirnya, Galang Hendra berhasil finish ke-5 di WSSP300 Imola dan sukses mendapatkan 11 poin. Terbaik diantara semua pembalap bLU cRU Challenge yang punya agenda kedepan yang sangat menjanjikan.
“Alhamdulillah, saya dapat berjuang dan finish ke-5. Seri selanjutnya di Donington Park, saya akan berusaha lebih baik lagi, “ujar Galang Hendra. Bagaimanapun juga, konteks kronologis kejadian yang dialami dan sukses ditangani Galang Hendra dengan prestasi spesial ini patut diapresiasi. Sudah cukup menjadi sebuah hukuman secara tersirat dalam sebuah proses belajar sosial (Social Learning) hingga Galang Hendra menjadi lebih dewasa dalam karir profesionalnya. BB1