Rahasia Mesin MX King by Gendut GDT Racing Libas Sonic 150R, Jawara MP1 Motoprix 2018 Malang !

BeritaBalap.com-Perfoma Yamaha MX King 150 tim Yamaha Bahtera Racing yang dikomandoi Novi Endaryono selaku General Manager berlaku spesial. Spesial karena sukses merebut podium juara kelas paling bergengsi MP1 (150 cc) lewat racer Wilman Hammer dalam seri ke-4 Kejurnas Motoprix 2018 region II (Jawa) di Sirkuit Kanjuruhan, Malang (29 Juli).

Bagaimana set-up signifikan yang dilakukan mekanik Gendut GDT Racing yang mengawal pacuan Yamaha MX King 150 ini ? Maklum saja, kudabesi yang dominan warna biru dan menggunakan ban IRC Fasti2 ini begitu perkasa melibas rival-rivalnya dan cukup jauh meninggalkan Honda Sonic 150R.

Gendut GDT Racing, mekanik tim Yamaha Bahtera Racing

“Jadi saya menata ulang mapping pengapian dari ECU aRacer. Peak-performance saat ini dibuat pada RPM 13.500. sebelumnya di angka RPM 12.000. Logikanya, tenaga motor jadi tidak terlalu liar hingga pembalap menjadi lebih nyaman. Kalau torsinya aman terkendali pada rumusan 20,5 nM, “terang Gendut GDT Racing yang bermarkas di Berbah, Sleman, Yogyakarta.

koizumi

Faktanya memang Willy Hammer makin piawai dalam momen rolling speed dan tikungan-tikungan yang rada sempit. RPM atas juga mudah diraih ketika lebih mudah menjaga rentang RPM tengah. Makin mantap saat dibekali final-gear 14-50. Kan memang dibuat lebih nyaman, kontrolpun lebih bersahabat.

Knalpot terbaru Cream-pie Megaboom yang dibuat ala pacuan SE

“Kalau durasi in dan exnya saya patok pada kombinasi 260 dan 265 derajat. Inipun tidak terlalu responsif. Kita mengubah persepsi Willy dengan motor yang lebih mudah dikendalikan. Tidak perlu power bawah yang liar-liar seperti yang kerap diingininya , ‘tutur Gendut GDT Racing yang mengaplikasi klep UMA Racing ukuran 23/20 mm dengan lift-klep 8,5 mm.

Oh ya, Gendut GDT Racing juga membawa Sulung Giwa meraih podium jawara MP2 (125 cc), termasuk joki yang sama podium ke-3 MP1  (150 cc).  Tidak ketinggalan, adanya riset terbaru knalpot Megaboom produk Cream-pie Yogyakarta yang diklaim lebih baik dalam konteks torsi. Modelnya seperti knalpot Special Enigine (SE). “Powernya isi terus dan kuat saat menarik motor dalam RPM bawah hingga tengah, “tukas Willy Hammer. BB1     

General Manager tim Yamaha Bahtera racing, Novi Endaryono (kiri), kemudian Tris Wahyudi (Tengah) juragan knalpot Cream-pie dan Gendut GDT Racing (kanan)
Facebook Comments

You May Also Like