BeritaBalap.com-Yang namanya barang berkualitas, maka harus dibuktikan dengan prestasi. Itu mutlak alias wajib hukumnya. Nah, dalam konteks ini, busi UMA Racing kasih bukti spesial. Kasih prestasi. Kasih data yang bisa dipertanggung-jawabkan.
Pembakaran terbukti makin optimal berkat busi UMA Racing yang dipakai Fitriansyah Kete dari tim Astra Motor Racing Team (ART) Yogyakarta. Petarung asal Kaltim ini sukses merebut pole-position dan jawara MP1 (150 cc) dalam Grand Final Motoprix 2018 Surabaya. Kete dengan tunggangan kuda besi Honda Sonic 150R yang diklaim punya tenaga hingga 32,8 HP (Horse Power).
Oh ya, mesinnya hasil riset dari mekanik handal asal Sleman, Yogyakarta, Haris Sakti Prabowo, akrab disapa Mlethiz MBKW2. Pacuannya mampu menorehkan catatan best-timr pada sesi QTT, juga terdepan dalam race MP1 (150 cc).
Rahasianya ada beberapa faktor, menurut Mlethiz selaku mekaniknya mengatakan. Selain karena performa mesinya yang baru hasil rakitannya sendiri. Ternyata pemakaian busi jadi hal yang paling kruisal. Busi Uma Racing ‘Laser Iridium’ AB9R, yang terpasang di motor Fitriansyah Kete ikut berperan banyak dalam hal menyempurnakan sistem pembakaran pada mesin.
Langkah kompresi semakin maksimal ketika titik ledak yang dihasilkan busi juga optimal. Itu logika sederhananya.
“Saya akui, kalau busi UMA Racing ‘Laser Iridium’AB9R secara teknologi memang dirancang untuk balap. Bisa membuat sistem pembakaran pada mesin sangat sempurna. Dengan teknologi terbaru yang memiliki 3 side electrode, ternyata mampu memberikan titik api yang fokus. Beda dengan busi lain yang hanya memiliki 1 side electrode, terkadang titik api bisa loncat. Akibatnya pembakaran pada mesin motor tidak sempurna. Asyiknya lagi busi UMA Racing Laser Iridium AB9R tergolong busi bertipikal dingin. Jadi lebih bisa menstabilkan panas mesin, ”ungkap Mlethiz MBKW2.
Pria ramah yang acap disapa Mlethiz ini menambahkan kalau busi ‘Laser Iridium’ ini bisa menghasilkan pambakaran sempurna di ruang bakar head, juga merata. Istimewanya lagi, busi UMA Racing ini juga diproduksi massal untuk harian tapi beda type yaitu AB8R. Alhasil, bisa buat keperluan harian anda (daily-used).
Nilai lebih lainnya, panas mesin lebih bisa konsisten atau boleh dibilang adem dan juga awet. Sampai disini jangan salah persepsi. Istilah awet yang dimaksud Mlethiz, tidak lain dengan menggunakan busi UMA Racing ‘Laser Iridium’, maka mesin lebih bisa sempurna dalam hal mengoperasikan gerakan piston dan tidak membuat pergerakan piston yang dipacu dengan kecepatan tinggi memberikan panas yang berlebihan. Tetapi justru bisa menstabilkan panas mesin.
“Ketahanan inilah yang sebenarnya dibutuhkan buat mesin motor balap. Hingga meski motor dipacu dengan kecepatan tinggi, mesinnya tidak mengalami panas yang berlebihan (over heat). Tapi lebih stabil dan bisa bertahan hingga berakhirnya putaran lap dengan kecepatan maksimal, ”tutup Mlethiz. Mantab ! So, jangan salah pilih ya ! Pakai busi UMA Racing saja. Tim