Tune-up Jupiter Z Haydar Maulana, Jawara Bebek 4 Tak TU 130 Mix (Injeksi & Karbu) Motoprix 2018 Jogja

BeritaBalap.com-Turun di kelas Bebek 4 Tak Mix TU s/d 130 cc (Karbu & Injeksi), maka perfoma pacuan Yamaha Jupiter Z racikan Ade Hermawan ini sukses meraih yang terbaik. Tiada lawan. Terbaik di Sirkuit Lanud Gading, Wonosari, Yogyakarta dalam rangkaian event Kejurnas Motorprix 2018 Region 2 (Jawa) yang memasuiki seri ke-6 dan dipentaskan Minggu lalu (2 September).

Sehubungan persaingan yang terjadi dalam urutan 3 besar memang berlangsung ketat. Sedap dinikmati. Hasil akhir, pebalap Haydar Maulana terbukti mampu melenggang di barisan depan. Podium juara Bebek 4 Tak Mix TU s/d 130 cc yang notabene menggabungkan kinerja karbu & injeksi.

Mekanik Ade Hermawan, akrab disapa Checo dengan bendera tim Jaton Viper Checo Racing Berkah Makmur

“Sebenarnya, motor ini masih dalam tahap riset tim kita (Jaton Viper Checo Racing Berkah Makmur). Sparepart yang kita gunakan juga bukan yang mahal-mahal, “bilang Maulana asal Semarang yang juga owner dari merk dagang Jaton.  Lebih lanjut, langsung saja ya kita bongkar rahasia motor racikan Ade Hermawan (Checo) ini.

koizumi

Guna memenuhi tenaga dan torsi pada RPM menengah hingga atas, maka piston Kawahara berdiameter 55, 25 mm dipercaya untuk melakukan tendangan kompresi yang optimal. Menurut penuturan Checo, jika diracik dengan tepat, piston yang familiar di kalangan pecinta balap ini tidak kalah dengan piston-piston lain yang relatif mahal.

Untuk ukuran dome pastinya menyesuaikan dengan rumusan kompresi yang plot pada angka 12.3 : 1 dengan bahan bakar Pertamax Plus. Langkah pengujian dilakukan untuk mendapatkan formula yang presisi. Gejala knocking atau ngelitik, termasuk indikasi over-heat atau panas yang berlebihan.

Lanjut, agar aliran bahan bakar dan udara lebih maksimal, diaplikasi Karbu Keihin PE 24 dengan kombinasi main jet 115 dan pilot jet 50. Suplai gas aktif makin spesial dengan kinerja camshaft berdurasi tinggi 275 derajat yang disupport katup Sonic diameter 26 dan 23 mm, masing-masing untuk sisi in dan exnya.

“RPM tengah dan atasnya terasa sekali. Utamanya saat di atas RPM12.000, “tukas Haydar Maulana. Oh ya, kerja pengapian dipercaya pada CDI BRT i-max model remot jadi pilihan. Diklaim kurva pengapian dapat bergerak maju dan mundur mengikuti putaran mesin dengan akurasi tinggi.

Belum lengkap rasanya bila belum membahas rasio pada motor. Yang menurut penjelasan Checo, rasio pada motor ini adalah racikannya sendiri. Wow.. mantap ! Mulai rasio 1 (13/33), seterusnya rasio 2 (16/28), sedangkan rasio 3 masih standar dan rasio  4 dengan perbandingan 20/22. Ini berujung pada final gear 13-39. Oke, ditunggu ya prestasi selanjutnya di Motoprix 2018 Purwokerto nanti (28 Oktober). D 14 N

Facebook Comments

You May Also Like