BeritaBalap.com – Diparuh musim kedua, Maverick Vinales terus menunjukan performanya. Sejak GP Silverstone pada 25 Agustus, Maverick Viñales menyelesaikan 6 race di posisi 4 besar. Hanya kecelakaan di Phillip Island, yang membuat pembalap Spanyol itu tidak mendapat poin.
Bahkan GP Malaysia lalu, Yamaha berada di barisan depan terakhir kali terjadi di GP Prancis sirkuit LeMans tahun 2017. Selanjutnya, Yamaha kesulitan menempatkan 3 rider berada di barisan depan.
BACA (JUGA) : Vinales Akan Pelajari Gaya Balap Dan Setting Quartararo
“Ketika seorang rider Yamaha berada di depan, artinya dia dalam kondisi bagus. Rider tersebut sudah memahami bagaimana cara mengendarai Yamaha dan bagaimana meningkatkannya. Fabio sangat cocok dengan Yamaha, dia bisa memaksa motor. Nah, dari pengalaman itu kami bisa memahami dan makin memahami motor,” kata Viñales.
Untuk mendapat motor yang bagus, ternyata Maverick Vinales tidak banyak mengutak-atik motor. “Kami hanya mencoba menjaga motor agar sepeda tetap sama (settingan) dan memahami bagaimana mengendarai sampai limitnya. Kami hanya berkutat mengerjakan elektronik. Itulah kuncinya supaya bisa bersatu dengan motor. Ikuti arus di tikungan dan rasakan sisi baik Yamaha,” lanjut Vinales.
Bahkan saat mendapat part baru, Maverick Vinales tidak banyak mengutak-atik motor. Settingan suspense, centre of gravity, posisi swingarm tetap dibiarkan seperti settingan standar dari pabriknya.
“Walau dapar komponen baru, saya tetap membiarkan settingan motor sesuai bawaan pabrik. Saya hanya coba memperbaiki riding style pada level terbaik. Dan kami berhasil, bahkan kami makin mengerti motor jauh lebih baik,” imbuhnya.
Dan ternyata cara itu juga yang diterapkan oleh Fabio Quartararo terhadap motornya, tidak banyak mengubah settingan dasar motor hanya bermain-main di sektor elektronik. WIC