BeritaBalap.com-Ini fakta miris. Ini kenyataan pahit. Makanya perlu disampaikan sebagai sebuah kritik sosial yang konstruktif. Wajib lakukan evaluasi dan lebih baik kedepan. Topik ini sehubungan belum dibayarnya hak pemenang dari event OnePrix 2024 Palangkaraya Kalimantan Tengah. Para peraih podium belum diterima hadiah uang dari pihak OMM selaku promotor penyelenggara. Sungguh sangat disayangkan untuk sebuah balapan yang diklaim sebagai kejuaraan nasional yang ditonton puluhan ribu atau ratusan ribu pasang mata Rakyat Indonesia Tercinta.
Sekilas informasi saja, OnePrix Palangkaraya itu tanggal 11-12 Mei. Tulisan ini dibuat tanggal 4 Juni. Jadi sudah sekira lebih dari 3 Minggu ya keterlamnatannya. Logika common sense atau akal sehat dari sebuah hadiah itu adalah apresiasi atas perjuangan pembalap dan kru tim. Ada take and give. So, wajib dikasih segera.
Dan tradisi dalam puluhan tahun dunia balap nasional adalah diberikan di Hari H. Mungkin ada yang terlambat 1-2 hari karena sesuatu hal. Tetapi itu jarang terjadi. Sekali lagi, OnePrix itu gelaran nasional yang ditonton puluhan atau ratusan ribu pasang mata. Penting membangun sebuah attitude untuk branding image yang baik.
Bagi manajer tim atau pemilik tim yang tidak terima dengan kritik membangun tersebut, coba membuka mata dan pikiran dengan jernih. Ikut merasakan lebih dalam. Jangan menutup diri untuk sebuah kritik. Catatan penulis, OnePrix harus segera berbenah. Tunjukkan kualitas yang keren. Jangan sampai semakin ditinggalkan tim musim depan…!
“Hadiah itu adalah hasil dari sebuah pertandingan. Jika belum juga ada hadiah, berarti kemarin itu bukan sebuah pertandingan. Jika kemudian telat, dimana komitmennya. Kita sudah penuhi kewajiban kita, bagaimana dengan hak kita yang cukup lama tertunda. Sekali lagi, ini soal komitmen bersama, “tegas Haji Ludi selaku manajer tim Yamaha Yamalube AMS TDR Cargloss LFN IRC RRS.
“Hadiah itu penting buat pembalap. Ada efek psikologis yang diterima, termasuk buat kru. Ini menjadi motivasi mereka, “tambah Haji Ludi yang juga pemain senior di dunia balap nasional. Konteks kritik konstruktif diatas, juga sudah penulis konfirmasi kepada Rey Ratukore selaku pemilik tim dan mengakui bahwa mereka belum terima uang hadiah sebagai sebuah pemenuhan hak dan komitmen bersama.
Makin miris, uang subsidi sejak seri awal (1) Palopo Sulsel yang dijanjikan pihak OMM, juga belum diterima. Pastinya, putaran ke-2 Palangkaraya juga belum diberikan. Nilainya puluhan juta/per-tim.
Sekali lagi, ini soal komitmen bersama yang harus ditepati dalam waktu yang tidak relatif lama. Butuh empati atau kepedulian pihak OMM untuk mengapresiasi kerja keras tim. BB1 (Ket FOTO : Istimewa)