BeritaBalap.com-Pemilik baru balap Formula One (F1), Liberty Media mengakui bahwa mereka sedang dalam pembicaraan sehubungan penyelenggaraan F1 di kota Hanoi, Vietnam. Seperti pernah diungkapkan sebelumnya, bahwa Liberty Media berupaya menggarap pasar baru, yaitu Asia yang lebih menjanjikan dibanding bertahan dengan konsep Eropa yang memang sedang lesu dalam perekonomian.
“Kami pikir bahwa Hanoi bisa hadir dalam beberapa tahun mendatang dan kami telah bekerja dengan Pemerintah Hanoi untuk tujuan ini, “ujar Sen Bratches sebagai kepala komersial F1 kepada Associated Press di Tokyo, Jepang.
“Jadi ini adalah balapan di jalanan dimana kita bisa pergi ke pusat kota dan kita dapat mengaktifkan basis penggemar yang besar, anda akan memiliki ikon yang luar biasa dari sudut pandang televisi, “tambah Sean Bratches yang sedang mengupayakan agar Vietnam dapat menjadi seri F1 untuk tahun 2019 ataupun 2020. Bicara konsep, mungkin hampir sama seperti Singapore di malam hari ataupun di Kota Baku, Azerbaijan saat siang hari.
Pada bagian lain, Bratches juga menerangkan bahwa mereka sedang berupaya untuk memasukkan China dalam kalender kedua F1, juga keinginan untuk menambah putaran di Amerika Serikat. Jadi kedepan putaran F1 dapat berjalan 25 seri. Sekilas informasi saja, tahun 2018 ada 21 putaran. Seri China dan USA masing-masing di trek Shanghai dan Austin.
“Kami melihat bahwa Amerika Serikat dan China sebagai negara yang dapat mengadakan dua seri balapan. Dengan ekonomi yang mendukung, dengan struktur dan irama yang kondusif di seluruh wilayah, maka 24 atau 25 seri itu mungkin dimana kita ingin melakukannya kedepan. Sebetulnya ada lebih banyak minat tetapi kami ingin menjadi sangat selektif, “tambah Sean Bratches. BB1