BeritaBalap.com-Menarik untuk mengetahui profil singkat dari Raul Fernandez yang pecah-telur alias pertama kalinya merebut podium juara dalam MotoGP 2025 Phillip Island Australia, Minggu kemarin (19 Oktober). Pembalap usia 24 tahun asal Spanyol ini tergabung di tim Trackhouse Aprilia.
“Terima kasih kepada tim saya, terima kasih kepada keluarga saya. Sudah bertahun-tahun bekerja di dalam tim, banyak momen buruk. Banyak juga momen-momen bagus, meskipun kami tidak mendapatkan hasil yang kami inginkan. Namun tidak ada apa-apa, saya hanya memiliki kata-kata terima kasih hari ini, “tutur Raul Fernandez yang dilansir Berita Balap dari Motorsport.

Sehubungan profilnya, maka ada beberapa hal yang kontroversial tentang Raul Fernandez. Pertama, bahwa Raul Fernandez adalah binaan KTM sejak Rookies Cup (sejak 2015) tetapi kemudian pindah ke Aprilia. Ini sejak 2023 saat masih bernama tim RNF Aprilia sebelum kemudian sejak 2024 diambil alih manajemen tim asal USA, Trackhouse.
BACA (JUGA) : Hubungan Pecco dan Ducati Retak Pasca Hasil Mengecewakan MotoGP Australia ?
Kepindahannya ke tim RNF Aprilia (milik Razlan Razali) dengan tembusan 300 ribu euro atau sekira Rp. 5,7 milyar. Jadi KTM tidak mau melepasnya dengan cuma-cuma atau gratis. Bahkan sempat dipatok 1 juta euro atau Rp.16 milyaran sebelum kemudian Bos KTM Pit Beirer melunak. Demikian saat itu dilansir Speedweek.
Sekilas informasi saja, Raul Fernandez adalah jawara FIM CEV Moto3 tahun 2018, kemudian ke-4 di klasemen akhir Moto3 (2020), lanjut naik Moto2 (runner-up 2021). Sebagai rookie MotoGP musim 2022 bersama tim Tech3 KTM.
BACA (JUGA) : Habis MotoGP Australia Quartararo Bilang Ingin Pulang Ke Rumah, Kenapa Ini ?
Hal kedua yang cukup kontroversi, bahwa ia sempat ingin tidak mau lagi balap MotoGP di awal 2025 karena kondisi sulit yang dialaminya. Tidak bisa kompetitif.
“Ada saat dimana saya tidak lagi ingin melanjutkan di MotoGP, tetapi hanya ingin bahagia, dan saya tidak mengalami masa yang menyenangkan. Di situlah peran manusiawi dari orang-orang di tim, atau keluarga saya, mereka berpartisipasi. Dengan crew chief dan pelatih saya, jadi setelah balapan di Jerez, yang merupakan titik yang sulit bagi saya, kami pergi makan malam dengan pizza sebelum tes dan kami mengatakan, ‘jika kami bisa bangkit, maka baiklah berlanjut, tetapi jika tidak, kami harus mencari solusinya karena saya merasa tidak bahagia ,”demikian Raul Fernandez mengenang. BB1















