BeritaBalap.com – Mesin inline seperti yang dipakai Yamaha, disebut powernya rendah jika dibandingkan V4 milik Honda atau bahkan Ducati. Jangan heran jika top speed M1 memang sering kali dikeluhkan oleh para ridernya.
Banyak pengamat pun menjelaskan jika mesin inline akan kesulitan menandingi power V4. Hal ini lebih karena memang karakter power inline tidak sebagus V4. Namun baru-baru ini, perihal inline kalah power dibanding V4, dibantah oleh project leader M1, yakni Takahiro Sumi.
BACA (JUGA) : Johann Zarco Curhat Sedih, Akui Berharap Gantikan Lorenzo Tetapi Zonk
“Seperti semua orang tahu, motor kami tidak memiliki performa terbaik di trek lurus. Namun kami terus mengupayakan hal tersebut dan bekerja keras untuk mendapatkannya,” jelas Takahiro Sumi.
Takahiro Sumi mengakui, M1 2020 banyak mendapatkan perubahan pada bagian part. Tujuannya adalah memanjakan power mesin. Salah satu yang paling mencolok adalah dengan memperbesar air box.
Demi masalah power, Takahiro Sumi mendesain ulang air intake yang menghubungkan udara luar dengan boks udara. Dimensinya dibuat tinggi dengan ukuran yang lebih besar. Takahiro Sumi berharap udara yang ditangkap ketika kecepatan tinggi, membuat positif pressure di boks udara untuk menambah power.
BACA (JUGA) : Yamaha Akui Salah Riset Selama 4 Tahun, Kok Bisa?
“Tentunya kami tidak akan menyerah. Kami pikir V4 bukanlah satu-satunya jawaban untuk mendapat power mesin besar,” tantang Takahiro Sumi.
Selain dari desain mesin, Takahiro Sumi juga merombak bagian elektronik. Bahkan 2 insinyur elektronik Ducati sudah dibajak Yamaha untuk membantu memperdalam software Magneti Marelli.
“Struktur internal kami sudah memiliki sistem yang baik, namun gap kami (dengan Ducati dan Honda) masih terlalu besar. Namun kami terus berusaha untuk mendekatinya, kini Yamaha sudah makin membaik,” tutup Takahiro Sumi. WIC