BeritaBalap.com – Semua sudah pada paham bahwa MotoGP menggunakan Michelin. Dalam 1 seri saja, Michelin menyediakan 1.400 buah ban untuk seluruh rider MotoGP. Dan semua sudah dijatah per rider. Namun yang sangat diwanti oleh Michelin adalah dilarang keras untuk mengubah tekanan bannya.
Contoh kasus yang terjadi pada Fabio Quartararo adalah saat masih di Moto3. Podiumnya dibatalkan karena tekanan bannya diketahui tidak memenuhi standar dari pabrikan ban, dalam hal ini Dunlop.
BACA (JUGA) : Berapa Jumlah Ban Yang Disediakan Michelin Setiap Seri MotoGP, Ini Angkanya
Setali tiga uang dengan Michelin yang sama-sama memiliki standar tekanan untuk rodanya. Ban harus mempertahankan tekanan yang direkomendasikan oleh pabrikan ban tgersebut.
Hal ini ditujukan untuk memastikan keamanan rider dan menawarkan kinerja terbaik dari ban tersebut. Dan sejak 2 tahun lalu, semua motor memiliki sensor tekanan roda untuk memantaunya. Ini untuk memastikan tekanan dipertahankan dalam batas yang diizinkan.
BACA (JUGA) : Bos Michelin Jamin Catatan Waktu MotoGP 2020 Lebih Cepat Setengah Detik, Kenapa ?
Secara teoritis tekanan ban yang rendah menghasilkan kontak yang lebih besar dengan aspal tetapi dalam hal ini grip roda, namun merusak stabilitas motor dan dapat membuat suhu meningkat secara berlebihan. Di sisi lain, tekanan yang sangat tinggi dapat mengurangi cengkeraman ban.
Michelin memiiki standar tekanan ban untuk depan pada tipe kering (slick tyre) dan ban basah (wet tyre) yakni sebesar 1,7 bar. Jika dikonversi ke psi artinya 1,7 x 14,7 = 24,99 psi karena 1 bar setara dengan 14,7 psi.
BACA (JUGA) : Wow… Ban Michelin (MotoGP) Digugat Bos Asosiasi Pabrikan (MSMA), Sering Bermasalah !
Sementara khusus untuk belakang tipe slick yakni 1,9 bar atau sama dengan 27,93 psi. Sementara tekanan ban basah (wet tyre) adalah 2 bar atau setara dengan 29,4 psi.
Kini tahu kan berapa tekanan ban yang digunakan pada motor MotoGP. WIC