BeritaBalap.com-Dalam suatu kesempatan race di Bukit Peusar Tasikmalaya ataupun di Sentul Kecil, penulis berdiskusi dengan seorang mekanik. Ini sehubungan pertarungan di kelas ECU Standar Usia 12 Tahun Kebawah. Khususnya mencermati perfoma Honda Sonic 150R. Tapi maaf ya, nama tuner ini, kita rahasiakan dengan alasan privacy. Itu sah saja secara jurnalistik.
Intinya, mekanik senior ini bilang dengan bahasa Jawa, begini : “Wani totoan, Mas. Kui ECU ne wis diremap. Ketok saat keluar tikungan dan RPM atas e..”. Jadi arti sederhananya, begini : Berani taruhan, Mas. Itu ECU motornya sudah diremap (tidak standar lagi). Terlihat saat keluar tikungan dan RPM tenaga atasnya.
BACA (JUGA) : Awas Kenakalan Di Kelas ECU Std, Sonic 150R Bisa Diremapping ! Solusinya ?
Sebetulnya, konteks ini pernah juga terjadi dan mendapat protes dari seorang mekanik yang curiga dengan perfoma Sonic 150R. “Saya pernah protes, Mas. Tapi IMI bingung menjawab nya. Mereka tidak punya parameter atau alat ukur. Mungkin mereka belum tahu kalau ECU standar itu bisa diremapping. Tidak standar lagi. Kan ini tidak fair, ‘tukas Dwi Aryanto dari bengkel MKO Racing Yogyakarta.
Makin menarik, IMI juga tetap tidak ada respon dengan fakta yang berjalan. Belum ada solusi atau follow-up kedepan untuk mengantisipasi hal ini. Pada akhirnya, gesekan-gesekan di lapis bawah atau kecurigaaan makin memanas, sejak 2019 makin terasa kental. Untung saja musim 2020 ada Covid-19 ya, jadi semua agak reda. He he he he he.
Dalam wall dari facebook penulis, mekanik senior yang sarat pengalaman, Tommy Huang BRT menegaskan. Intinya, jangan justru kita ketinggalan dengan tehnologi yang ada. Ayo buka mata anda dan pakai logika sederhana ! Penggantian ECU itu menurutnya bukan sampai 10 HP (Horse Power), jadi jangan takut, paling sekira 1-1,5 HP.
“Kelas ECU Standar itu namanya balapan melawan arus. Tehnologi sudah ada tetapi dilarang. Mekanik kalau tidak bisa mapping, tidak usah balapan. Yang buat aturan juga tidak berpikiran maju, “ucap Tommy Huang, produsen dari produk Bintang Racing Team (BRT) yang terus mengembangkan infrastruktur di berbagai daerah dengan edukasi lewat berbagai pelatihan mekanik.
“BRT juga bisa buat ECU dengan casing standar dan itu bisa disetting dengan wifi, “tambah Tommy Huang yang markasnya di dekat Sirkuit Sentul, Bogor. Kalau kita lewat tol Jagorawi, terlihat bangunan megah BRT, itu sebelah kiri jalan sebelum keluar tol Sentul. Semoga ada perubahan yang lebih baik, jangan jalan ditempat !! BB1