BeritaBalap.com-Menarik sehubungan apa yang diungkap oleh bos KTM Pit Beirer. Dalam hal ini menyangkut informasi bahwa untuk dapat memperoleh kursi dari sebuah tim Moto3, maka seorang calon pembalap wajib membayar uang yang relatif besar.
BACA (JUGA) : Bos Ducati Pasang Target Jawara Dunia Konstruktor, Pertahankan Gelar 2020
Disebut dengan angka 300 ribu euro atau sekitar 5 milyar. Konteks ini yang disebutnya bisa menjadi tekanan kepada rider hingga harus bertarung ngotot agar memiliki prestasi dan direkrut tim besar yang kemungkinan besar tidak mematok harga tinggi ataupun gratis.
Pada akhirnya, kondisi tersebut memiliki implikasi sering terjadinya crash di Moto3. Banyak terjadi kenekadan dan kecelakaan, bahkan sudah beberapa racer Moto3 yang meninggal dunia.
BACA (JUGA) : Joan Mir Sebut Tahun Depan Makin Sulit Karena Ada 8 Motor Ducati
“Kadang-kadang mereka meminta banyak uang kepada orang tua dari pembalap berbakat jika mereka ingin membawa anak-anak mereka ke tim yang ikut kejuaraan dunia. Kamu harus membayar 300 ribu euro jika ingin membelikan anak kamu kursi di tim Moto3. Saya melihat daftar harga baru di Misano, “ujar Pit Beirer, manajer tim KTM yang dikutip dari Speedweek.com.
“Ini terjadi pada seorang pebalap yang sudah berpartisipasi dalam kejuaraan dunia dan sedang mencari tempat untuk 2022. Kontribusi 300.000 euro diminta. Ini menciptakan banyak tekanan pada pembalap. Kita berbicara tentang keluarga yang hancur hanya karena satu musim balap, ”tambah Pit Beirer.
Oh ya, Pit Beirer sangat mendukung aturan terbaru dari FIM dan Dorna sehubungan usia masuk Moto3 menjadi 18 tahun, bukan 16 tahun lagi. “Saya ingin melihat olahraga, bukan medan perang, “tukas Pit Beirer. BB1