BeritaBalap.com-Kepala krunya Valentino Rossi, yaitu Silvano Galbusera menyebut bahwa tidak mudah bagi The Doctor untuk mengikuti set-up M1nya Johann Zarco yang memang versi 2016 namun terbukti beberapa kali mengalahkan Rossi ataupun Vinales.
Kondisi demikian yang sempat dialami Rossi. Lebih lanjut, Galbusera menyebut bahwa dengan pengaturan mesin dan lainnya yang sama, maka tidak akan berlaku optimal bagi Rossi.
“Johann itu sedikit lebih ringan dari Valentino, juga menangani ban dengan sangat lembut, dia bisa mengendarai M1 dengan sangat lembut. Pengaturan yang sama tidak dapat bekerja untuk Valentino. Dia membutuhkan lebih banyak dukungan pada bagian depan dan belakang, “tutur Galbusera.
Pada bagian lain, Galbusera juga menyebut bahwa Michelin melakukan kesalahan hingga mereka tidak dapat maksimal. Dalam hal ini dengan perubahan desain ban depan yang lebih lembut pada awal tahun 2017. Ini diikuti dengan kembali pada desain yang lebih keras yang pertama kali digunakan tahun 2016 (Valencia).
“Saya tidak tahu mengapa Michelin mengganti ban untuk tahun 2017. Bagi Valentino, ini pasti lebih baik ketika mereka kembali ke konstruksi yang lebih keras di seri Mugello, “terang Galbusera saat melakukan wawancara dengan media motorsportmagazine.com. Justru kemudian apa yang membantu Rossi ternyata menjadi masalah bagi Maverick Vinales.
“Dengan konstruksi ban yang lebih lembut, dia bisa melakukan semuanya dengan motor. Pada akhirnya, pebalap kehilangan kepercayaan diri, “tukas pelatih Vinales, Wilco Zeelenberg. Faktanya memang Rossi dan Vinales sampai mengganti 4 sasis berbeda. Mereka kehilangan kepercayaan diri.
Mulai nomor 1 di Qatar, kemudian ke-2 pada bulan Juni, lanjut yang ke-3 bulan Agustus dan terakhir atau ke-4 yaitu sasis 2016 pada putaran Valencia. Bahkan yang di Valencia baru diputuskan pada Sabtu malam. Pada akhirnya, Rossi ke-5, kemudian Vinales ke-12, sedang Zarco hampir memenangan balapan. BB1