BeritaBalap.com-Remy Gardner (Tech3 KTM) adalah salah satu rookie atau pendatang baru MotoGP 2021. Pastinya, butuh proses adaptasi karena selama ini menggunakan pacuan Moto2 yang secara handling jauh berbeda disebabkan bekal power dan torsi KTM RC-16 yang berbeda signifikan.
BACA (JUGA) : Yokoyama (Direktur Teknik Honda) Umumkan Perubahan Radikal RC213V Baru
Pembalap asal Australia ini mengungkapkan problem atau kesulitan yang dialami dalam langkah awal pengenalan motor MotoGP. Apa masalahnya ? Ini berhubungan dengan perangkat elektronik yang disebutnya terlalu banyak. Terlalu kompleks di MotoGP untuk dipelajari dan diatur sesuai kebutuhan .
Tentu saja, dalam konteks ini salah satunya berhubungan dengan kinerja ban hingga dapat optimal dan awet dalam puluhan lap. Wajib mencari set-up terbaik sesuai dengan gaya berkendaranya. Belum lagi sehubungan momen masuk dan keluar tikungan, top speed dan sebagainya.
BACA (JUGA) : Fix ! Marc Marquez Ikut Tes MotoGP Sepang Dan Mandalika
“Saya tidak akan mengatakan bahwa sulit untuk memahami elektronik, melainkan bagaimana menggunakannya dan bagaimana berkomunikasi. Saya pikir dibutuhkan sedikit waktu untuk mengikat antara kamu dan telemetri dan strategi kamu, “ungkap Remy Gardner yang juga juara dunia Moto2 musim 2021 lalu.
“Ini masalah yang sangat pribadi. Bagaimana kamu ingin menggunakan kekuatan motor, kapan kamu ingin menggunakannya. Bagi saya itu terlalu banyak elektronik. Kami mulai dengan terlalu banyak elektronik di motor”.
BACA (JUGA) : Ribut Bos KTM Vs Bos Ducati ! Soal Pembinaan Rider Muda Dikuasai KTM Sejak Rookies Cup
“Jadi saya terus ingin mengambil lebih dan lebih. Saya mengatakan kepada mereka untuk mematikan kontrol traksi sama sekali. Tapi mereka tidak menginginkan itu, “tambah Remy Gardner yang saat ini sedang dalam pemulihan karena mengalami cedera saat latihan motokros. BB1