Akhirnya Jorge Martin Mengakui Dalam Tekanan Saat Ini, Efek Perebutan Juara Dunia ?

BeritaBalap.com-Finally, Jorge Martin (Pramac Racing) dapat meraih podium juara di Buriram Thailand, Minggu kemarin. Sebelumnya gagal di Phillip Island Australia karena salah dalam pemilihan ban ataupun Mandalika Lombok yang alami crash saat sedang pimpin jalannya race. Padahal sudah memiliki gap waktu 3 detik.

BACA (JUGA) : Marquez Dikasih Ijin Buat Tes Ducati Akhir Bulan Ini, Dulu VR46 Tidak Dikasih Honda (2003)

Nah, saat di Buriram Minggu lalu, Jorge Martin mengakui berada dalam tekanan. Jadi tidak dapat bermain los lagi. Disebut alami tekanan karena memang sedang berjuang untuk meraih juara dunia MotoGP. Dalam hal ini, bersaing ketat dengan Francesco Bagnaia ‘Pecco’ (Ducati Lenono).

koizumi

Tekanan yang dialaminya adalah bagaimana dapat menang. Bagaimana dapat mempersempit jarak nilai dengan Pecco. Perburuan poin penting untuk menjaga potensi juara dunia.

BACA (JUGA) : Bos Ducati Tegaskan Tidak Ada Rencana Rekrut Marquez Buat Tim Pabrikan 2025, Prioritas Jorge Martin ?

“Dua balapan terakhir sangat berat bagi saya, terlebih Mandalika dibandingkan Australia, karena di Australia terjadi kesalahan dalam pemilihan ban. Kesalahan saya di Indonesia, terjatuh dengan keunggulan 3 detik, sangat besar potensinya. Itu sangat menyakitkan dan itulah mengapa tekanan tinggi di Buriram pada hari Minggu. Kemenangan memberi saya banyak motivasi untuk balapan berikutnya, ”tutur Jorge Martin yang dikutip dari Speedweek.

“Saya bahkan tidak senang dengan kemenangan dalam sprint pada hari Sabtu, saya hanya fokus pada hari Minggu. Saya belum tidur selama 4 hari dan sekarang saya akhirnya bisa tidur nyenyak lagi, “tambah Jorge Martin yang saat ini berusia 25 tahun.

BACA (JUGA) : Apa Komentar Marquez Jika Ternyata Dall’Igna Terima Tawaran Honda ?

Pada sisi lain, Jorge Martin menceritakan bagaimana ia begitu senang ketika bertarung ketat dengan Francesco Bagnaia ‘Pecco’ (Ducati Lenovo) dan Brad Binder (Red Bull KTM).  Padahal ia merasa selama ini kalah dalam momen pengereman dengan Pecco ataupun Binder.”

“Saat Pecco mendekati kami, saya pikir dia mengira dia akan menang. Karena dia super kuat dalam duel. Kami tahu dari balapan lain bahwa dia biasanya menang. Mengalahkannya di zona nyaman itu sangat penting. ”

BACA (JUGA) : Profil Fermin Aldeguer Jawara Moto2 Thailand, Usia 18 Tahun Dan Masuk Tahun Ke-2

“Saat ada pertarungan, biasanya saya agak kesulitan menyalip atau mengerem dengan keras, tapi kali ini saya punya kepercayaan diri untuk melawan. Brad dan Pecco adalah yang paling kuat dalam mengerem. Mengalahkannya dalam pertarungan adalah perasaan yang luar biasa, ”timpal Jorge Martin. BB1

Klasemen Sementara MotoGP :

 

Facebook Comments

You May Also Like