BeritaBalap.com-Andrea Dovizoso pada awalnya melakukan test bersama Aprilia di berbagai trek (2021). Termasuk adanya penawaran pada dirinya sebagai pembalap reguler tim Aprilia Racing.
BACA (JUGA) : Jelang MotoGP Silverstone : Trek Lurusnya Lebih Pendek Dari Sentul, Siapa Pemegang Rekor Top Speednya ?
Tetapi kemudian ditolak dan memilih bergabung dengan Yamaha saja (full series 2022) sebagai pengganti Franco Morbidelli yang naik ke tim pabrikan, tepatnya Dovizioso berada di tim satelit WithU RNF Yamaha. Hasilnya dijamin mengecewakan.
Proses adaptasi dengan mesin inline belum juga optimal. Hanya beroleh 10 poin dalam 11 seri MotoGP yang sudha dipentaskan. Karir balapnya musim depan juga terancam.
BACA (JUGA) : Wow, Dovizioso Pastikan Tidak Balap MotoGP Lagi Tahun Depan
Apakah kemudian ada penyesalan bagi runner-up MotoGP 207-2019 tersebut ? Tentu saja tidak karena ini resiko sebuah pilihan. Lagian menurut racer senior asal Italia usia 36 tahun tersebut, bahwa pembalap dan mesin itu sebuah kombinasi. Nah, Aleix Espargaro dianggapnya spesial diatas RS-GP.
“Setelah mencoba motor Aprilia, saya menjelaskan bahwa desainnya bagus, grip dan tenaganya jos. Basisnya bagus, tetapi dari sana untuk memperjuangkan gelar, kamu perlu beberapa pekerjaan. Itu selalu tergantung pada kombinasi pembalap dan sepeda motor. Aleix mengendarai RS-GP sebagaimana mestinya, fitur-fiturnya bekerja dengan sempurna, ”ungkap Dovizioso yang dilansir dari Tuttomotoriweb.
BACA (JUGA) : Dovizioso Ditawari Posisi Gantikan Freddie Spencer Sebagai Panel Steward MotoGP, Maukah ?
“Kisahnya (Aleix Espargaro, red) mengingatkan saya dengan Ducati. Saya senang untuknya dan Aprilia, mereka pantas mendapatkannya. Aleix memiliki gaya berkendara yang aneh, banyak menggunakan ban belakang. Motornya menawarkan cengkraman yang baik dan dia tahu cara mengerem. Itu banyak memanfaatkan pinggiran ban, baik saat masuk maupun keluar tikungan, ”tambah Dovizioso. BB1
Klasemen Sementara :
