Asia Auto Gymkhana Championship 2019 Yogyakarta : Berbeda Dengan Kejurnas, Begini Aturan Kompetisinya…!!!

BeritaBalap.com- Ini tahun ke-3 Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asia Auto Gymkhana Chapionship (AAGC) setelah 2017 di Semarang, kemudian 2018 di Bali, dan yang terbaru di 2019 ini adalah di Stadion Mandala Krida Yogyakarta hari Sabtu 13 Juli kemarin. Namun ternyata masih ada banyak pecinta balap mobil di Indonesia yang belum memahami aturan main kompetisi ini yang sangat berbeda dengan kejurnas Auto Gymkhana di Indonesia.

Apalagi di tahun 2019 ini ada tambahan aturan baru digelaran AAGC 2019 yang masih menyisakan 4 seri ini. Pertama adalah mobil yang dipakai. Untuk mobil yang dipakai dari semua negara partisipan ternyata adalah satu type dan merek yang sama di setiap negara penyelenggaraan. Untuk pemilihan mobil ini di setiap negara akan berbeda tergantung dari negara yang bersangkutan seperti di Indonesia kemarin yang menggunakan Toyota Agya, maka di seri 2 dan selanjutnya nanti belum tentu akan memakai Toyota Agya lagi. Namun yang bisa dipastikan akan satu merk, type dan bahkan spesifikasi mobil yang sama lagi untuk semua pembalap.

BACA JUGA : Asia Auto Gymkhana Championship 2019 Round 1 – Yogyakarta : Juara Di Semua Kelas, Inilah Keuntungan Pembalap Indonesia

koizumi

Kemudian untuk formasi pembalap di tiap negara untuk tahun ini ada aturan baru dimana sebelumnya formasi pembalap hanya 2 pembalap dari tiap negara yang diambil dari peringkat 1 dan 2 nasional di kompetisi lokal negaranya. Ditahun 2019 ini ada tambahan formasi pembalap menjadi 3, dimana satu slot pembalap khusus untuk pembalap wanita terbaik di kejurnas tiap negara. Untuk setiap negara tuan rumah akan mendapatkan slot pembalap lebih dari 3 pembalap melalui wildcard.

Kelas Double Knockout AAGC 2019, Mobil Kedua Sebagai Penentu

Untuk Indonesia kemarin 3 slot resmi adalah Herdiko Setya Putra, Adrian Septianto, dan Febriana Dewi sebagai pembalap wanitanya yang merupakan juara nasional kelas wanita tahun 2018 menggantikan Alinka Hardianti yang 2019 ini off dari balap. Sementara untuk pembalap wildcard dari Indonesia kemarin adalah Demas Agil, Anjasara Wahyu, Gema Rizki, Abdhi Rezandi, Yuanita Fatma, dan Dina Pricelia.

BACA JUGA : GT Radial Champiro BXT Pro Hantar Indonesia Juara Umum AAGC 2019 Seri 1 Jogja

Mengenai kelas yang dilombakan ada 3 yakni kelas Solo Knockout, Double Knockout, serta Team Knockout. Yang unik dari AAGC ini adalah format kompetisinya berupa sistem gugur alias knockout. Dimana ada bagan sistem gugur sejumlah 32 diawalnya, jika partisipan tidak mencapai 32 maka diberlakukan sistem bye, demikian juga jika melebihi dari 32 partisipan seperti biasanya ada di kelas Solo Knockout maka diberlakukan sistem kualifikasi hingga menjadi 32 pembalap tercepat dari tiap negara partisipan.
Sistem knockout ini diatur dengan undian dimana nanti catatan waktu tiap pembalap diadu head to head alias satu lawan satu. Jadi bukan dari urutan tercepat kebawah seperti biasanya di kejurnas Auto Gymkhana di Indonesia. Perbedaannya lagi dengan kejurnas adalah untuk kelas Team Knockout adalah bukan dari jumlah total catatan waktu dari ketiga pembalap di tiap team melainkan juga dari sistem head to head.

Contohnya adalah pembalap 1 dari negara A vs pembalap 1 dari negara B, yang tercepat menjadi pemenang akan mendapat poin 2. Kemudian pembalap 2 dari negara A vs pembalap 2 dari negara B diambil tercepat, dan yang terakhir pembalap 3 dari negara A vs pembalap 3 dari negara B. Dari ketiga pembalap tersebut untuk pembalap wanita head to head-nya harus dengan sesama pembalap wanita. Nah, otomatis dengan 3 pembalap di tahun ini penentuan pemenang dilakukan dengan sistem poin pemenang terbanyak dari tiap tim negara.

BACA JUGA : Asia Auto Gymkhana Championship 2019 Round 1 – Yogyakarta : Team Indonesia Sapu Bersih Juara Di 3 Kelas Utama, Ini Hasil Juaranya

Kelas Solo Knockout

Untuk kelas Double Knockout akan ada 2 heat dimana akan diturunkan langsung 2 pembalap dalam waktu bersamaan, namun untuk catatan waktu yang dihitung diambil di mobil kedua yang start di belakang mobil pertama namun finish harus didepan mobil pertama. Di heat selanjutnya atau heat kedua, akan bergantian posisi dimana pembalap yang di heat satu ada di mobil pertama berganti posisi sebagai mobil kedua. Hasil waktu dari dua heat ini akan ditotal diadu dengan total catatan waktu team lawan di bagan sistem gugur tadi. Begitu seterusnya hingga babak semifinal kemudian perebutan tempat ketiga dan final. Jadi akan ada 4 podium juara di semua kelas yang dilombakan di AAGC. dnar

Facebook Comments

You May Also Like