BeritaBalap.com-Bos Yamaha Paolo Pavesio yang menggantikan Lin Jarvis (setelah bekerja 26 tahun) menegaskan apa yang dilakukan mereka saat ini adalah gila. Maksudnya bukan gila dalam arti yang sebenarnya. Ini kiasan saja.
Bahwa mereka mengerahkan semua sumber daya, menggaet teknisi Eropa dengan komando Max Bartolini selaku direktur teknik, berlanjut dengan pengembangan 2 mesin sekaligus, baik yang inline 4 ataupun yang V4.
Maka dari itu markas riset dan pengembangan tim garputala ada di Gerno di Lesmo, Italia. Bukan di Jepang lagi. Alhasil, kondisinya menjadi lebih efektif. Jadi ini mengembangi tim-tim pabrikan Eropa yang cenderung agresif.
BACA (JUGA) : Apa Peringatan Keras Pedro Acosta Kepada KTM ? Kejadian 2024 Jangan Terulang !
“Kami melakukan sesuatu yang gila. Para pembalap memiliki sasis baru, tingkat pengembangan mesin baru, paket aerodinamika dan elektronik baru, jadi banyak hal baru untuk diuji, dan pada saat yang sama kami sedang mengembangkan motor baru, karena kamu tidak bisa hanya meletakkannya mesin V4 di M1. Kami akan mencoba membangun sepeda motor yang lebih cepat, tetapi pada saat yang sama kami akan mencoba membuat M1 secepat mungkin, ”terang Paolo Pavesio selaku direktur pelaksana Yamaha MotoGP yang dikutip berita balap dari crashnet.
“Solusi teknis terbaik adalah hasil pendekatan Jepang terhadap proses dan kualitas serta pemikiran kreatif dan cepat Eropa. Katakanlah satu tambah satu sama dengan lebih dari dua, “tukas Paolo Pavesio. BB1