BeritaBalap.com – Problem sirkuit Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya tampaknya bakal memasuki drama baru lagi, setelah kemarin permasalahan perizinan untuk latihan. Kini problem baru muncul untuk perizinan gelaran event balap yang belum diberikan kejelasan.
Hari ini, di rumah dinas Wakil Walikota Surabaya. Bambang Haribowo ketua IMI Jatim langsung diundang Ir H. Armuji MH Wakil Walikota Surabaya untuk mengutarakan keluhan terkait sirkuit GBT yang masih berkepanjangan (19/5).
“Jauh hari kita sebagai kepala induk organisasi kegiatan otomotif menyampaikan kalender balap, dan minggu besok (22/5) adalah gelaran kejurnas drag race. Tapi hingga kini surat rekom dari Dispora tidak kunjung tiba,” geram Bambang Haribowo.
Menurut Bambang, usulan tanggal kejurnas sudah diketahui pihak Dispora dan sudah ada notulen (catatan resmi) yang sudah ditandatangi oleh Kadispora juga. Tapi, sayangnya pihak Dispora susah dihubungi untuk kepastian jadwal tersebut yang ternyata bentrok dengan jadwal Persebaya.
“Kami paham jika Persebaya itu adalah prioritas, dan kami siap mundur jadwal. Tapi setidaknya berkomunikasilah dengan baik, supaya kami juga bisa menyusun ulang jadwal balap,” tegas Kapten sapaan akrab Bambang Haribowo.
BACA (JUGA) : Salut, Wawali Surabaya Langsung Respon Surat Terbuka Untuk Sirkuit GBT !!
Tidak hanya itu saja, hari sebelumnya Bambang juga menghadiri undangan dari Dispora perihal retribusi tiket sirkuit GBT Surabaya yang dirasa terlalu ribet untuk peraturan tiketing bagi yang akan menggunakan sirkuit GBT.
“Memang belum final, kemarin hanya usulan saja, tapi jangan dihitung per jam supaya tidak ribet dan tidak memberatkan pengguna sirkuit. Alangkah lebih baik dihitung per hari seperti sirkuit lain yang ada di Indonesia dan dikelola oleh pemerintah,” usul Bambang lagi.
Menanggapi laporan tersebut, Wawali Surabaya geram atas susahnya birokrasi untuk penggunaan sirkuit GBT. Baginya, sirkuit yang seharusnya digunakan untuk mengurangi balap liar dan fasilitas untuk pembalap Surabaya kenapa justru makin susah.
“Sirkuit itu tujuannya untuk digunakan, nanti kalau ada pembalap asal Surabaya yang berhasil juara di balap Asia atau Internasional baru mengatasnamakan pemerintahan. Nyatanya, untuk latihan saja dipersulit begini,” tambah Armuji geram.
Semoga segera menemukan titik terang untuk sirkuit GBT Surabaya, sayang sirkuit yang sudah menggelar event kejurnas justru berakhir tidak bisa digunakan untuk kegiatan balap. CHR