BeritaBalap.com-Menarik membongkar rahasia Ninja Tune-up s/d 155 cc yang dibesut joki Dicky GA ini. Terlebih, dapat meraih podium ke-2 dalam gelaran Gadhuro Puas Dragbike 2019 di Sirkuit Alun-Alun Kajen, Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu kemarin (24 Februari). Dicky GA menorehkan waktu 6,961 detik.
BACA (JUGA) : Gadhuro Puas Dragbike Series 2019 Kajen : Balap Sampai Larut Malam, Ini Hasil Juaranya
Diinvestigasi lebih lanjut, pacuan berbasic Ninja 150 tersebut dikawal oleh tuner Ari Setyawan, akrab disapa Ari V-Reinz. Mereka mengusung nama tim Merak Raja dancer V-Reinz ABRT20. Apa saja rahasia korekannya ? Apa yang menjadi fokus riset saat ini ? Konteks ini yang ingin dibahas portal BeritaBalap.com yang paling lengkap bicara Berita Balap.
Ternyata pula port-exhaust alias lubang buang didesain lebih tinggi, tadinya 34 mm menjadi 28 mm. Itu artinya dikerok sebanyak 6 mm dari bibir liner. Bentuknya seperti aslinya. Tujuan utama ialah mendongkrak RPM atas sejak angka 12 ribu.
Untuk lubang masuk, transfer dan bilas menurut penjelasan mekanik asal Magelang ini diperbesar secukupnya saja. Katanya, terpenting cukup berpengaruh kepada tenaga motor yang mengisi dari RPM menengah hingga keatas.
Bicara perangkat pengatur suplai bahan bakar dipercaya pada Karburator Keihin PWK 38 yang lubang venturinya direamer menjadi 41 mm. Campuran bahan bakar dan udara yang siap dibakar makin padat. Makin berisi. Kombinasi angka pilot jetnya ialah 58 dan main jet 155. Itu tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering. Alhasil, karakternya tetap gampang dijinakkan.
Mengacu regulasi kelas Sport 2-Tak Tune-up, maka kinerja pengapian yang terdiri dari magnet dan spul mewajibkan standar. Namun agar memperoleh kualitas api yang tinggi, maka Ari V-Reinz mengkombinasikannya dengan koil YZ125 dan CDI Suzuki RC100. Power ngisi terus di putaran atas. Tidak sekedar teriak saja.
Bagaimana dengan rasio transmisi ? Ari V-Reinz punya prinsip tidak perlu putar otak sampai botak, yang penting cukup mengubah rasio gigi I dan II saja hingga menjadi lebih close. Power tidak ngedrop saat perpindahan percepatan.
Untuk RPM awalnya, efektif dengan perbandingan gigi rasio 1 yang 16/28 dan rasio 2 (20/24). Yang jelas hasil reduksi gigi satu nyambung ke-2 dengan mulus. Sangat singkat jedanya. Untuk perbandingan rasio yang lainnya sebagai berikut, rasio 3 (std/24), lanjut rasio 4 (2td/23), 5 dan 6 standart. Ini semua berujung pada fina gear 13-36 yang diklaim optimal mentransfer tenaga ke ban. D 14 N