BeritaBalap.com-Bos Ducati Davide Barana menegaskan bahwa berbagai inovasi teknis yang mereka lakukan terkadang memang tidak berguna.
Maksudnya bisa saja dimentahkan oleh keputusan pabrikan lain ketika sudah menelan biaya besar.
Kasus perangkat penurun ketinggian Front Ride Height Device yang sudah dipakai Ducati musim 2022 sejak test Sepang dan seri Mandalika Lombok, pada akhirnya dilaranf tahun depan (2023).
Bagi yang belum paham, FRHD yang menurunkan bagian depan, bekerja saat momen akselerasi keluar tikungan ataupun saat start sehingga motor lebih optimal, termasuk pada akhirnya dalam momen top speed.
“Jika saya memikirkan cerita ini, itu bukan pertanda baik dari keadilan. Alih-alih mengembangkan motor, tapi lebih mudah untuk melarang apa yang hanya dimiliki oleh satu pabrikan. Itu sudut pandang saya, “tegas Davide Barana selaku Direktur Teknis Ducati.
Lebih lanjut, apa yang sebetulnya menjadi alasan pabrikan lain untuk menolak FRHD ? Intinya, bahwa teknologi itu akan dipergunakan dalam motor produksi massal.
“Itu tidak akan pernah masuk ke produksi massal, itulah sebabnya kami memilih untuk mendukung larangan yang diusulkan penyelenggara, “ucap Takeo Yokoyama sebagai Direktur Teknik Aprilia. “Karena mereka tidak akan pernah diproduksi seri, “timpal Masiimo Rivola, CEO Aprilia Racing. BB1