BeritaBalap.com-Bos Ducati Davide Tardozzi menegaskan jika Honda itu punya segalanya. Utamanya duit karena memang sebagai pabrikan motor terbesar di dunia. Semuanya ada tinggal bagaimana pemimpin HRC sebagai ujung tombak ridet dan pengembangan dalam mengeluarkan policy atau kebijaksanaan. Ini yang dianggap Tardozzi kurang berani.
BACA (JUGA) : KTM Tegaskan Tidak Tertarik Gaet Marc Marquez Tahun Depan Tapi Lihat Opsi 2025
Ia mengilustrasikan sosok mantan pemimpin HRC Shuhei Nakamoto yang bisa menjadi panutan. Nakamoto yang saat ini bekerja sebagai penasehat Dorna Sports masuk Honda tahun 2009 sebagai Vice President HRC dan sukses menghadirkan 4 kali juara dunia dan 5 kali juara konstruktor. Beliau pensiun April 2017 saat berumur 60 tahun.
Menurut Tardozzi, orang di Ducati itu hampir 100 persen adalah orang-orang lama yang berjuang untuk meningkatkan perfoma Ducati sejak kedatangan Gigi Dall’Igna tahun 2014. Semangat dan budaya kerja Eropa alias barat yang sudah berubah total yang kemudian membuat riset mereka selangkah lebih maju.
BACA (JUGA) : Dorna Takut Kehilangan Honda Dan Yamaha, Minta Kelonggaran 3 Pabrikan Eropa
“Manajer dan orang-orang yang memutuskan dalam HRC telah berubah. Meskipun dia adalah lawan yang tangguh, saya memiliki pendapat yang tinggi tentang Nakamoto, yang memiliki mentalitas yang jauh lebih barat dan melakukan beberapa hal hebat di Honda.’
“Satu-satunya hal yang terlintas dalam pikiran adalah bahwa manajer saat ini tidak memiliki keberanian yang sama. Tidak ada hal yang lain, karena mereka memiliki kekuatan ekonomi, keterampilan teknis, terowongan angin di dalam perusahaan. Mereka itu adalah senjata api, tapi jelas perlu dipimpin, ”terang Davide Tardozzi selaku manajer tim Ducati.
BACA (JUGA) : Direktur Medis MotoGP Ungkap Kabar Terbaru Cedera Marc Marquez
“Gigi (Dall’Igna, red) tiba dan periode yang berbeda dimulai setelah bencana 4 tahun, tetapi 99 persen orang yang saat ini ada di Ducati adalah sama dengan tahun-tahun bencana, seperti 2013 dan era Valentino, dan suatu hal yang sifatnya meremehkan untuk mengatakan bahwa itu adalah bencana kecil. ”
“Menurut saya, orang Jepang tidak akan menyerah dan Marc akan meninggalkan Honda. Ini akan menyiratkan bahwa Jepang lemah. Ducati, setelah tahun-tahun yang kami sebutkan sebelumnya, seharusnya sudah pensiun, malah dapat masuk dan mengangkat kepalanya. Saya pikir itu harus menjadi sumber motivasi. Jadi menurut saya, mereka tidak akan pergi. Saya tidak berpikir mereka akan melakukan itu, “tambah Davide Tardozzi yang dikutip dari PaddockGP. BB1
Klasemen Sementara MotoGP :