BeritaBalap.com-Ini fakta di lapangan dan bukan rekayasa informasi media karena balap road race adalah adu kecepatan motor. Logikanya. siapa yg tercepat mencapai garis finish, itulah yang berhak mendapat gelar juara.
Anyway, dalam dunia balap motor. Di butuhkan kesempurnaan kinerja mesin istilah ya. Untuk bisa menciptakan power atau tenaga besar agar kudabesi bisa kompetitif. Nah, untuk mensempurnakan kinerja mesin tadi. Masih Di butuhkan lagi item part yaitu knalpot. Yang fungsinya buat melancarkan gas buang saat mesin melakukan proses pembakaran Di ruang katup.
Dari situ lah muncul banyak industri brand knalpot yang berlomba lomba meriset knalpot khusus buat kompetisi balap yang istilahnya ‘knalpot racing’. Seperti yang terlihat di kompetisi balap Kejurnas Motoprix Region Jawa seri ke 2 yang digelar Sabtu-Minggu (14/15-5) di Sirkuit Mijen Kota Semarang, Jateng.
Di beberapa kelas, salah satunya BBK 4 TAK STD 150 CC ROOKIE (MP3). Bahwa diantara 18 starter ada beberap pacuan yang sudah dipersenjatai oleh knalpot Proliner. Salah satunya kudabesi no start 54 atas nama Veda Ega Pratama dari daerah Yogyakarta yang bergabung di tim Astra Motor Racing Team Yogyakarta (ART Jogja).
Dari 16 lap atau putaran, Veda terus beradu kecepatan dengan lawanya. Veda dapat mencapai garis finish duluan di race awal (1) dan ke-2 di race kedua.
“Setelah melalui ujicoba Knalpot Proliner karbon ini di dyno, grafik RPMnya lebih mulur di RPM atas, “tukas Mlethiz MBKW2 selaku mekanik Sonic 150R Veda Ega Pratama.
Bahkan dalam kelas bergengsipun, yaitu kelas BBK 4TAK TU 150 CC EXPERT. Dua pembalap dengan no start 95 atas nama Sulung Giwa dari Jawa Timur dan Arya Aditia H dari Jateng dengan nomer start 12, kudabesi pacunya juga sudah terpasang gas buang Proliner, juga merebut gelar juara 2 dan 3.
Dari sini jelas, bahwa untuk kompetisi balap road race di Indonesia, maka knalpot proliner masih menjadi knalpot yang harus diperhitungkan oleh knalpot produk lain. Gaspoll. tim