BeritaBalap.com – Setelah 3 kali beruntun hanya menghasilkan runner up dunia, Ducati mulai kasih tekanan tinggi untuk 2 petinggi MotoGP-nya yakni Gigi Dall’Igna (general manager Ducati Corse) dan Paolo Ciabatti (Direktur Motorsport Ducati Corse).
Ducati ingin gelar juara dunia yang pernah dirasakan bersama Casey Stoner pada tahun 2007 lalu. Artinya setelah 12 tahun, Ducati puasa gelar juara dunia. Wajar saja permintaan Ducati adalah juara dunia, jutaan Dollar sudah digelontorkan untuk melakukan pengembangan motor. Untuk itulah tuntutan juara dunia adalah sebuah keharusan.
BACA (JUGA) : Ducati Klaim Makin Tinggalkan Honda Dalam Top Speed, Tenaga GP20 Sudah 300 HP ?
“Percayalah, kami adalah orang-orang pertama yang akan mendapat tekanan. Seperti anda tahu, Gigi Dall’Igna sudah berusaha keras untuk mewujudkannya. Dia melakukan apa saja untuk mewujudkan impian perusahaan kami menjadi juara dunia. Namun untuk menjadi juara dunia MotoGP tidaklah mudah,” jelas Paolo Ciabatti.
BACA (JUGA) : Kawasaki Ingin Jatah Wildcard MotoGP Pakai Motor WSBK, Tapi Dilarang Dorna, Kenapa?
Untuk itulah, di musim 2020, Ducati melakukan pengembangan pada 3 sektor. Tidak hanya sasis dan mesin, bahkan aerodinamik turut menjadi bagian penting untuk hasil musim 2020.
“Kami pengerjakan semua area pada motor, sasis, mesin dan aerodinamik. Rider kami ingin Ducati yang mudah digunakan untuk menikung. Untuk itu, kami akan mencoba solusi baru di Qatar nati dengan swingarm terbaru,” jelas Gigi Dall’Igna.
BACA (JUGA) : Melandri Sebut Rossi Sudah Terlalu Tua Di MotoGP, Ini Ungkapan Lengkapnya…
Tahun ini Ducati ingin benaar-benar mengalahkan Marc Marquez. Ya sekali Marc Marquez, bukan Honda. Sebab secara data statistic, biang terhambatnya Ducati menjadi juara dunia bukanlah dari Honda, melainkan sosok Marc Marquez.
Dan kepercayaan diri tersebut muncul dari seluruh ridernya. “Tidak ada orang yang tidak bisa dikalahkan. Bahkan Marc Marquez sekalipun,” tutup Andrea Dovizioso.
Mampukah Ducati mengalahkan Marc Maarquez? WIC