Final HDC 2019 Cimahi : Pembuktian Suksesnya Duet ART Jogja Dan ART Kalimantan

BeritaBalap,com- Seri pamungkas alias babak final Honda Dream Cup (HDC) 2019 menjadi puncak pembuktian suksesnya duet Astra Motor Racing Team (ART) Jogja dan ART Kalimantan di ranah balap tanah air. Ini terlihat dengan dominasi pasukan ART Jogja dan ART Kalimantan dikelas utama dan beberapa kelas supporting race final HDC 2019 yang berlangsung dilintasan Brigif 15 Kujang II, Cimahi, Jabar (23-24/11) lalu.

“Diajang final HDC 2019 ini bisa dibilang menjadi puncak keberhasilan ART Jogja dan Kalimantan disemua ajang yang kita ikuti ditahun 2019 ini. Trend meraih juara di final HDC 2019 ini berlanjut setelah ART Jogja berhasil mendominasi kelas Expert dan Novice Kejurnas Motoprix 2019 region Jawa. Termasuk menjadi yang terbaik diajang OnePrix 2019 untuk kelas Expert. Lalu, ART Kalimantan yang menyapu bersih juara  di semua kelas utama kejurnas Motorprix 2019 region C (Kalimantan),” buka Michael Gerard dari Marcomm Astra Motor didampingi Rudi Hadinata manager ART Jogja, Iwan Hadi Susilo manager ART Kalimantan dan Mlethiz MBKW2 mekanik ART Jogja.

Michael Gerard dari Marcomm Astra Motor didampingi Mlethiz MBKW2 mekanik ART Jogja, Rudi Hadinata manager ART Jogja dan Iwan Hadi Susilo manager ART Kalimantan

Nah, kesuksesan ART diajang final HDC 2019 dimulai dari Yossie Legisadewo, rider andalan ART Kalimantan ini sukses menguasai kelas HDC 1. Ini ditunjukan melalui pencapaiannya yang berhasil mendapatkan podium tertinggi kelas HDC 1 di race 1 dan race 2. Dengan torehan ini, pembalap yang juga sukses meraih juara umum kelas Expert diajang Motoprix 2019 Kalimantan ini juga dinobatkan sebagai juara umum dikelas HDC 1.

koizumi

BACA JUGA : Final HDC 2019 Cimahi : Sempurna, ART Jogja Hantar Radeta Arya Khafi Borong Juara Umum HDC 2 & 3

Selanjutnya, Radeta Arya Khafi, talenta muda ART Jogja ini sukses meraih podium tertinggi kelas HDC 2 dan HDC 3, baik dirace 1 maupun dirace 2. Atas torehan prestasinya ini, pembalap yang akrab disapa Afi Capirossi ini pun berhak menyandang 2 predikat juara sekaligus, yaitu juara umum dikelas HDC 2 dan HDC 3.

Yossie Legisadewo, rider andalan ART Kalimantan yang sukses meraih juara umum kelas Expert diajang Motoprix 2019 Kalimantan ini juga dinobatkan sebagai juara umum dikelas HDC 1

Berikutnya, Trio “krucil” ART Jogja kembali tunjukan dominasinya. Berhasil menguasai 3 besar posisi utama saat sesi kualifikasi HDC 4, Trio “krucil” ART Jogja, M. Diandra, Veda Ega Pratama dan Decksa Almer sukses meraih podium ke-1, 2 dan 3 dibabak final race HDC 4. Berkat hasil ini, Veda Ega Pratama yang merupakan putera dari Sudarmono pembalap senior yang syarat pengalaman ini berhak menyandang juara umum HDC 4.

BACA JUGA : Hasil Lomba Final Honda Dream Cup 2019 Cimahi

berkat penampilannya yang agresif, Aditya Prakoso pembalap andalan ART Jogja sukses merajai kelas HDC 5 dan mampu mengasapi rider-rider seniornya. Kemudian Hendra Rusady, pembalap andalan ART Kalimantan berhasil menggondol podium utama dikelas HDC 8. Wow,… Mantap…!!! Dari 10 kelas yang disuguhkan diajang HDC 2019 pembalap ART Jogja dan ART Kalimantan sukses menjadi yang terbaik di 6 kelas.

Trio “krucil” ART Jogja, M. Diandra, Veda Ega Pratama dan Decksa Almer

“Keberhasilan ini kita raih tentu saja berkat sinergi yang baik dari seluruh crew dan tim, baik ART Jogja maupun ART Kalimantan. Mereka berhasil menjaga sekaligus menyampaikan komunikasi yang baik sehingga hasil yang maksimal bisa kita raih dimusim balap tahun ini. Maksudnya, komunikasi antar pembalap dan mekanik. Dimana keluhan pembalap mungkin secara langsung maupun melalui crew tersampaikan dan dipahami dengan baik oleh mekanik. Dengan begitu, disetiap gelaran balap, baik ART Jogja dan ART Kalimantan sukses mendapatkan hasil yang maksimal,” beber Michael sapaan akrabnya.

BACA JUGA : Standing Poin Akhir Dan Peraih Juara Umum HDC 2019

Lebih lanjut, Michael yang juga langsung hadir di final HDC 2019 ini juga menambahkan. “Sharing ilmu antar pembalap maupun mekanik juga menjadi kunci utama kita bisa meraih keberhasilan menjalani musim balap tahun 2019 ini. Karena untuk ajang Motoprix dan One Prix dilangsungkan disirkuit permanen sedangkan untuk HDC berlangsung disirkuit non permanen. Ini sekaligus menjadi bukti bahwa tim kita sanggup menguasai kedua kondisi sirkuit yang berbeda karakter itu. Harapannya, untuk tahun depan kita bisa mempertahankan sekaligus menambah lagi raihan prestasi yang telah kita capai,” pungkasnya. Edhot

 

 

Facebook Comments

You May Also Like