Final Kejurnas Motoprix 2018 Purwokerto : Velg RCB Laris-Manis (bebek 2 Tak), Ini Rahasia Mesin F1ZR Jawara Bebek 2 Tak 125 cc

BeritaBalap.com-Beberapa waktu yang lalu, penulis sempat dibikin galau oleh mekanik Imam Castro Pekalongan. Apa sebab ? Tidak lain alias tidak bukan menyangkut atau tidaknya motor racikan ICC di babak final Kejurnas Motorprix Region 2 (Jawa) di Sirkuit GOR Satria Purwokerto, Jawa Tengah (28 Oktober).

Lebih lanjut, ternyata Imam Castro Pekalongan diam seribu bahasa dan badan gemetaran. Jantungnya dag-dig-dug nggak karuan. Namun ini bukan sakit stroke atau sejenisnya, tetapi soal apakah motor racikannya memuaskan atau tidak ? Podium atau tidak ?

Kabar gembira datang dari Yamaha FIZR yang membawa bendera tim Risqy Mulya Abadi KJRT Purwokerto Orion 139 Perjuangan. Dikebut oleh Agoes Chiken sukses meraih podium pertama di kelas Bebek s/d 125 cc 2 Tak Standart Non Built Up Open. Wow, akhirnya… ! Selamat ya atas prestasi ini.

koizumi

Lebih lanjut diselami, penggunaan Velg RCB menjadi salah satu perangkat yang membantu akselerasi dan pencapaian top-speed.  Kan faktanya memang lebih ringan.

”Itu motor saya bikin untuk orang Purwokerto, di maintenence sama Orion 138 asal Kebumen. Kita pakai velg RCB yang sangat penting untuk mendongkrak akselerasi, ’’buka Imam Castro. Diklaim bahwa bentuk Yamaha FIZR yang kecil dan ringan sanggup melesat cepat. Tidak perlu main bore-up atau stroke-up yang mendekati limit.

Baca (juga) : Hasil Lengkap Kelas Utama Dan Kelas Supporting Final Kejurnas Motorix 2018 Purwokerto

Bagaimana rahasia mesinnya ? Menganut rumus semakin tinggi port-exhaust, maka semakin baik di top-speed namun semakin mengorbankan putaran bawah. “Lubang buang dengan tingginya 26, 5 mm dan lebar 38 mm yang berbentuk seperti trapesium, “ucap mekanik imam Castro yang diamini oleh Orin 139 yang juga menaikkan lubang transfer 1,5 mm.

Seperti dibilang tadi, untuk lubang transfer dan bilas mengarah pada satu titik yang namanya squish. Karena di situlah uap pembakaran akan dijepit dan diantar ke kubah head.  Untuk sudut squishnya 9 derajat dengan lebar 5 mm, nat 0,5 mm dan kubah 14 derajat dengan kompresi diangka 6.2 : 1.

Pada sisi lain, Imam Castro juga menjelaskan perubahan ruang bakar tersebut tadi membutuhkan suplai gas aktif yang memadai. Ini wajib hukumnya. Perut gede, maka makannya harus lebih banyak. Biar seimbang dan tenaganya kuat. Untuk karbu tetap menggunkan karbu standar sesuai aturan tetapi sudah direamer menjadi 22 mm dengan kombinasi pilot jet 27, 5 dan main jet 200.

Bagaimana dengan hitungan rasio percepatan ? Untuk rasio gigi 1 dengan perbandingan gigi 14/35, kemudian persneling 2 dengan ukuran 17/28, sedangkan kecepatan 3 diplot diangka 19/25, lanjut ke rasio gigi 4 yakni (22/23). Ini semua berakhir dengan final gear depan 13, lalu belakangnya 42.

Oh ya, ada sedikit bocoran kalau Imam Castro juga sedang membangun Yamaha FIZ R terbaru. Berhubung masih dalam riset jadi belum bisa di tanya-tanya, Yang jelas penulis BeritaBalap.com yang pertama kali dapat info spek motor tersebut. Yang lain mengekor aja ya. He he he he… D 14 N

Facebook Comments

You May Also Like