BeritaBalap.com-Permadi PW selaku manager dari sekolah balap Monita Fun Club alias MFC mengaku keberatan dengan aturan larangan Latihan Bersama (LatBer) yang akan dikeluarkan Pengprov IMI Jawa Tengah (Jateng). Apa sebab ? Karena dapat menurunkan kualitas dari pembalap di Indonesia. Berikut logika berpikirnya yang diungkapkan dalam gelaran GDS Fun Dragbike 2018 Klaten, Jumat kemarin (23 Februari) !
“Di GDS ini standarnya cukup bagus, pembalap pemula bisa belajar cara membaca lampu start sekaligus timer standar kejurnas termasuk mengasah skill mereka juga, jadi jika aturannya akan dibikin demikian oleh IMI jelas sangat menyulitkan pembalap-pembalap pemula karena terlalu besar biayanya untuk belajar balap, kecuali kalo memang mereka sudah punya skill yang mumpuni untuk diadu dengan pembalap-pembalap profesional yang sudah memiliki jam terbang tinggi baru mereka berani berspekulasi dengan biaya pendaftaran tinggi dan juga biaya bikin KIS, “jelas Permadi.
“Harapan kami IMI bersedia sedikit mengerti kondisi pembalap-pembalap pemula yang masih dalam taraf belajar dengan tidak terlalu berikan syarat yang berat untuk hanya sekedar ikut latber, karena kalo sampai latber terlalu mahal biayanya bisa jadi mereka kembali ikut balap liar sehingga upaya edukasi kita selama ini menjadi sia-sia, “lanjut manager MFC yang selalu membawa starter terbanyak dalam setiap gelaran GDS ini.
Memang GDS Fund Drag Bike ini adalah ajang latber yang terbukti bisa melahirkan pembalap-pembalap hebat baik di pembalap pria maupun wanita. Sebut saja Daffa Della adalah pembalap dragbike wanita alumni latber GDS Fun Dragbike tahun 2016, kemudian untuk pembalap pria ada juga Joko “Precil” Susanto yang tahun ini masuk dalam daftar penerima Anugerah “IMI Jateng Award 2018” karena prestasinya mencatat rekor best time nasional belum lama ini. Untuk Joko Precil sendiri doi adalah alumni GDS Fun Dragbike tahun 2017 lalu sebagai peraih Rookie of The Year-nya. Danar