BeritaBalap.com-Haji Putra Rizky, pemilik tim H Putra 969 memprotes keras keputusan Eddy Horison selaku race director Kejurnas OnePrix 2021 yang memasuki seri ke-3 atau babak final yang dihelat di Sirkuit Sentul Kecil, Sabtu (13 Nov).
Lebih tepatnya, soal hukuman penalti ‘turun 3 grid‘ bagi yang melanggar jump-start kelas beginner (OP4) dalam putaran ke-2 Kejurnas OnePrix Sentul beberapa waktu lalu, dan memang pernah diungkapkan. Ini link beritanya ya : Klarifikasi Eddy Horison Race Director OP4 OnePrix Sentul, Yang Jump Start Turun 3 Grid Seri Selanjutnya.
Tetapi kemudian dalam pelaksanaannya di putaran ke-3, ternyata diringankan menjadi turun 2 grid. Bukan turun 3 grid seperti policy awal. Tentu saja, hal ini bisa terjadi karena input atau usulan dari berbagai pihak (saat technical meeting, red) karena dianggap kategori OP4 ini kelasnya anak-anak yang butuh dukungan.
Pada intinya Haji Putra Rizky yang juga pengusaha muda sukses, tidak terima dengan perubahan ini. Aturan wajib ditegakkan. Pertanyaan kritisnya, kenapa tidak direalisasikan saja sehubungan apa yang sudah diputuskan dan disosialisasikan sebelumnya ? Kenapa harus diubah lagi ?
“Pada awalnya, saya lebih banyak diam untuk menghormati. Apa yang mendasari perubahan keputusan ini, “ucap Haji Putra Rizky yang mana timnya diperkuat 3 seeded OP1 (Rafid Topan, Fitriansyah Kete dan Boy Arbi) dan 1 beginner OP4 (Nelson Cairoli).
“Yang namanya keputusan ya tetap keputusan dong, jangan diubah-ubah lagi. Harus konsisten dengan yang sudah diutarakan. Kok tiba-tiba berubah, “tambah Haji Putra Rizky yang musim depan (2022) akan mengibarkan bendera tim privateer LFN Racing Team.
Oh ya, silahkan bagi race director yang notabene punya hak jawab atas kritik Haji Putra Rizky tentang perubahan hukuman penalti tersebut. Terlepas dari hak absolut seorang race director dalam sebuah balapan, tentu saja semua perubahan harus dikomunikasikan bersama secara komprehensif dan memiliki satu persepsi. BB1
