Klarifikasi Eddy Horison Race Director OP4 OnePrix Sentul, Yang Jump Start Turun 3 Grid Seri Selanjutnya

BeritaBalap.com-Pada akhirnya, penulis mendapat Surat Klarifikasi dari Eddy Horison selaku Race Director Kejurnas OnePrix 2021 yang dihelat di Sirkuit Sentul kecil, Minggu lalu (18-19 September).

Konteks ini memang penting sebagai upaya mencermati dan merespon berkembangnya video jump-start kelas OP4 tersebut di media sosial. Bahkan berkembang liar dengan berbagai opini yang memojokkan profesionalitas OnePrix. Penulis mencoba untuk menjembatani pihak yang terlibat agar menemukan persepsi yang sama.

BACA (JUGA) : Jump Start Berjamaah Kelas OP4 Kejurnas Oneprix Sentul Yang Didiamkan Saja ?

koizumi

Nah, dalam Surat Klarifikasi dijelaskan bagaimana kronologisnya protes Hendriansyah, ayah dari Nelson Cairoli (H Putra 969), terlebih soal penyelenggara yang memang hanya memiliki 1 kamera dan itu menjadi acuan. Alhasil, tidak ataupun kurang obyektif ketika ada video pembanding (second opinion).

Lebih lanjut, akan diterapkan sangsi hukuman “mundur 3 grid” bagi para pembalap yang terkena pelanggaran jump-start dalam race ke-2 OP4 tersebut dan ini berlaku untuk putaran OnePrix selanjutnya.

BACA (JUGA) : Hendriansyah Sebut Kejurnas OnePrix Hanya 1 Kamera Jump-Start, Eddy Horison : Siap Lebih Baik Kedepan Soal Aturan Jump-Start

Dibawah ini ya Surat Klarifikasinya Eddy Horison. Semoga semuanya dapat memahami kejadian ini dan membuka pintu maaf demi kebaikan bersama, amin. BB1

Klarifikasi Eddy Horison Sehubungan Kasus Jump Start di Kelas OP4 Beginner Race ke 2 di Putaran Oneprix 2 – SIKMC, 18- 19 September 2021 :

Saya pribadi mohon maaf dan mengakui ada jump start yg dilakukan oleh beberapa peserta lain selain grid ke 4. Dasar keputusan kami pada saat kejadian hanya berdasarkan kamera jump start milik panitia. Karena itu satu-satunya yang ada pada saat itu.

Disaat proses start balapan, kami dalam waktu singkat sudah harus memutuskan jump start. Jumlah laps kelas OP4 – beginner adalah 14 laps. Yg akan ditempuh peserta sekitar 14 menit. Start pada jam 10.15. Finish sekitar jam 10.30. Dilanjutkan umumkan hasil lomba sementara.

Setelah proses rescrut hasil lomba menjadi sah 30 menit kemudian. Sekitar jam 11.30 hasil lomba sah. Kemudian 76 datang bersama manager utk meminta diperkenankan melihat rekaman video jump start. Dengan itikad baik, saya perlihatkan walaupun secara peraturan tidak diperkenankan. Saat itu masalah ini sudah selesai.

Kemudian sekitar jam 13.20, manager dan 76 datang kembali dgn memperlihatkan bukti yg sekarang beredar di medsos. Saat itu bukti pembanding sudah melewati batas waktu Hasil Lomba menjadi sah. Dan kami sudah disibukkan utk persiapan Live TV jam 14.00

Saat itu saya juga meminta maaf pada 76 dan managernya. Saya memahami karena posisi saat itu anak 76 berada di finisher ke 4, dan jika grid 2 dikenakan penalty 20 detik maka posisi anak 76 akan menjadi posisi 3.

Tetapi karena batas hasil lomba sudah menjadi resmi. Jika kami rubah akan merusak fatal tatanan lomba yg berlaku. Akan timbul ketidakpastian hasil lomba. Sedangkan aturan yg berlaku adalah batas waktu protes adalah 30 menit, hasil lomba menjadi resmi dgn sendirinya.

Lalu tindakan yg saya lakukan adalah memanggil Rudi ART sebagai manager grid 2 utk memberikan teguran dan peringatan. Bahwasanya akan ada sanksi yg akan kami berikan pada pelanggar jump start pada putaran berikutnya.

Saat itu juga hadir 76 dan managernya. Kami saat itu berempat juga melalui hp menjelaskan pada H. PUTRA mengenai masalah ini. Dan semua sudah bisa memahami dan memaklumi kejadian terkait.

Untuk peserta yg juga melakukan jump start di putaran berikutnya akan kami kenakan sanksi mundur 3 grid.

Demikianlah klarifikasi kami.
Sekali lagi kami akui dan mohon maaf ada kesalahan kami pada kejadian tersebut.

Terimakasih.

Eddy Horison – Race Director OP 2021.

Facebook Comments

You May Also Like