BeritaBalap.com – Diluar duguaan. Fabio Quartararo rider Pertronas Yamaha SRT yang begitu perkasa di FP1 sampai kualifikasi, justru tidak berdaya disaat balapan berlangsung. Rider bernomor 20 ini bahkan sulit mengembangkan kecepatan, race pace pun jeblok.
Saat balapan, Quartararo justru punya masalah dengan M1. “Saya benar-benar bersusah payah. Di lap-lap awal adalah bencana, saya tidak bisa menghentikan motor. Padahal masalah ini tidak pernah muncul selama akhir pecan lalu (FP1 sampai kualifikasi). Sungguh tidak beruntung,” jelas Quartararo.
BACA (JUGA) : MotoGP Sepang : Dendam Vinales Terbayar, Marquez Start Bagai Roket, Quartararo Kenapa?
Awalnya masalah ini masih belum terkuak. Belakangan dijelaskan oleh Quartararo karena tekanan ban kelewat tinggi. Seperti diketahui bahwa Michelin selaku supplier ban MotoGP melarang keras untuk menambah dan mengurangi tekanan ban dalam kondisi apapun.
Yang mengherankan bahwa tekanan ban depan Quartararo justru kelewat tinggi dari standar yang diterapkan Michelin.
“Ini bukan soal grip, saya pikir karena tekanan roda depan terlalu tinggi. Saya memang sangat sensitif terhadap tekanan ban. Ini adalah masalah utama, karena saya kehilangan banyak performa saat pengereman,” papar Quartararo.
BACA (JUGA) : MotoGP Sepang : Bangganya Morbidelli Kalahkan Quartararo, Padahal Lebih Senior !
Braking point yang menjadi andalan Quartararo pun tidak bisa dimanfaatkan. Kelebihan dalam late braking tidak bisa digunakan oleh Quartararo untuk mengambil posisi lawan.
Saat melakukan hard braking, M1 pacuan Quartararo mengalami banyak gerakan yang tidak perlu, bahkan kerap melebar. Jadi jika biasanya Quartararo melakukan pengereman sangat dekat terhadap tikungan, saat GP Malaysia justru pengereman dilakukan jauh dari tikungan.
Nah, naiknya tekanan ban M1 Quartararo justru terjadi saat rider asal Prancis ini menggunakan ban soft, “Selama weekend menggunakan medium, tidak terjadi hal demikian. Semua baik-baik saja, justu saat pakai soft muncul masalah ini. Kami akan menganalisa dan melakukan pengecekan lagi agar di Valencia tidak terjadi kembali,” tutup Fabio Quartararo. WIC