BeritaBalap.com- Meski di tahun 2024 ini baru genap berkompetisi resmi di tahun keduanya, Internusa Papua Raya atau yang lebih dikenal IPR Racing Team sudah menjadi buah bibir banyak pelaku industri dan penghobi balap dragbike Indonesia.
Pasalnya, selain paddock IPR ini terlihat rapi tertata seragam hampir semua kuda besi pacunya yang berlivery khas biru kuning, ada banyak kelas juga yang diikutinya di setiap kompetisi resmi dragbike di Indonesia terutama di event balap besar.
“Kalo pertama kali terjun di balap resmi sih baru 2023 kemarin, namun saat itu belum selengkap ini motor-motornya,” buka Kristi manager dari IPR Racing Team. Seakan tak mau setengah-setengah dalam mengikuti kompetisi resmi, di 2024 ini mereka semakin melengkapi jajaran kuda pacunya terutama di kelas-kelas 402 meter baik yang berbahan bakar bebas maupun terbatas.
Tak hanya pada kuda pacu berspesifikasi bahan bakar Nitro, IPR juga jalani riset dengan frame impor Thailand termasuk juga mesinnya. “Yang terbaru ini ada rangka untuk mesin MX King dari DKT yang kita pesan langsung dari Thailand untuk kita riset kedepannya, ada dua rangka yang sudah kita pesan dan mesinnya memakai bikinan mekanik Indonesia ada dari Abakura Solo dan yang satunya nanti dari Supernova Jakarta, nah di IDC 402 meter seri 2 ini baru yang dari mas Wawan yang sudah jadi,” jelas Kristi.
BACA JUGA : Hasil Juara Kawahara Djava K2R IDC 2024 402M Jogjakarta (2 Juni)
Untuk keberanian IPR dalam berspekulasi dengan semua yang berbau Thailand ini pun ada alasan khususnya, IPR ingin ada transfer ilmu serta teknologi demi kemajuan dragbike Indonesia, baik itu dari joki, mesin, hingga rangka. Dan dibalik semua manuver IPR yang berani ini ternyata backup mereka adalah tokoh-tokoh pembalap liar Kemayoran Jakarta tempo dulu.
“Ya makanya kami ingin mencoba terjun di kompetisi resmi, pengen menjajal sendiri bedanya balap liar dengan resmi, dan juga gimana-gimananya kompetisi resmi di Thailand dengan Indonesia kita pelajari semuanya,” tutup manager yang biasa disapa Kris ini. Dnr