BeritaBalap.com-Bicara sirkuit non permanen Alun-Alun Karanganyar Solo tentunya ini bukanlah trek non permanen yang biasa saja. Pada masa jayanya dahulu sirkuit ini pernah disingghai berbagai macam event balap aspal berskala nasional seperti Yamaha Cup Race, One Make Race Suzuki bahkan Honda Dream Cup jaman masih dengan nama Honda Racing Championship alias HRC.
Sejak perhelatan HRC 2012, lintasan non permanen Alun-Alun Karanganyar ini sempat vakum hingga akhirnya Sabtu-Minggu 2-3 November 2019 Manahadap Management kembali menghelat balap aspal di sirkuit non permanen ini. Jadi itu artinya 7 tahun sudah Karanganyar vakum dari event balap aspal non dragbike.
“Ini tantangan dari kami Manahadap Management untuk kembali apresiasi pecinta road race di Solo Raya, berbagai upaya telah kita lakukan agar sirkuit non permanen Alun-Alun Karanganyar yang bisa dibilang bersejarah bagi pecinta road race Soloraya ini yang dahulu sebagai sirkuit pengganti semenjak ditutupnya sirkuit non permanen Solo Baru dan sebelum adanya sirkuit non permanen Manahan Solo ini bisa kembali diadakan kejuaraan road race disini,” buka Santo Dwi Atmono salah satu punggawa Manahadap Management.
Kembali eksis dengan kejuaraan bertajuk Karanganyar Road Race Bupati Cup 2019, layout sirkuit pun sedikit dirombak demi alasan keamanan. Jika dahulu sirkuit NP alun-alun Karanganyar ini ber-layout letter P, maka dengan modifikasi saat ini maka saat ini sudah tidak lagi berbentuk letter P. Modifikasi di sisi timur sebelah utara dan juga grid start dan garis finish yang menghadap ke utara sudah sangat berbeda dengan desain sirkuit yang lama dimana grid start menghadap ke barat.
“Selain agar refresh baru, ini juga demi keamanan karena dengan desain sirkuit yang lama dimana R1 yang ada di ujung paling barat kecepatan motor saat melibas tikungan ini sangat kencang karena R terakhir karakterisitiknya high speed kemudian masuk ke R1 lagi juga ancang-ancangnya straight panjang, ini jelas beresiko tinggi untuk pembalap,” jelas Santo. Maka dengan perubahan desain yang baru ini dengan menambah 3 tikungan baru diharapkan laju motor tidak terlalu kencang saat melibas tikungan sisi barat sebelah utara.
Terakhir, dengan grid start dan garis finish yang dipindah menghadap ke utara di jalur sebelah timur maka lokasi paddock pun dirubah dari dahulu ada di sepanjang jalur lambat Jl. Lawu dipindah di sebelah selatan sirkuit. “Karena jalur lambat di jalan Lawu ini nanti sebagian menjadi lintasan baru sekaligus sebagai 3 tikungan baru di desain terbaru ini, untuk panjang total sirkuit hanya menambah 100 meter dari dahulu yang 800 meter sekarang menjadi 900 meter,” tutup Santo. dnar