Lebih Dekat Robby Winaldy, Aktor “Babat Alas” Yamaha Cup Race & Sunday Race

BeritaBalap.com-Ada pepatah indah dan mesra, “Tak Kenal, Maka Tak Sayang”. Sedap ya ! Maksud sederhananya, anda tidak mungkin sayang atau cinta seseorang kalau tidak mengenal dekat orang tersebut. Nah, dalam konteks ini mungkin belum banyak yang tahu salah satu sosok penting dalam penyelenggaraan hajatan balap bergengsi Yamaha Cup Race 2018 ataupun Yamaha Sunday Race 2018.

Adalah Robby Winaldy yang akhir-akhir semakin terlihat kerja kerasnya dengan kulit tubuhnya yang semakin menuju hitam. He he he he… Jangan marah ya bro, ini fakta alias kenyataannya. Suatu waktu, penulis tanya, sejak kapan datang di Singkawang, Kalbar. Ini sehubungan hajatan Yamaha Cup Race 2018 Singkawang (22 April).

“Saya disini sejak Senin, mas. Ini sudah seminggu. Biar semuanya jauh lebih baik, “tegas Robby Winaldy yang tetap berpenampilan fashionable. Bisa dibayangkan bahwa selama 1 minggu, ia harus meninggalkan keluarga tercinta untuk mempersiapkan kemasan balapan yang sedap dinikmati, penonton ramai dan sponsor terpuaskan.

koizumi
Saat bersama isteri dan puteri tercinta yang pastinya menjadi semangat hidup dalam bekerja

Hal demikian yang kemudian penulis sebut sebagai aktor Babat-Alas. Oh ya, makna harfiah dari Babat-Alas dalam tata bahasa Jawa adalah orang yang menebang, membersihkan dan merapikan hutan. So, Robby Winaldy yang memang punya tugas tersebut dengan langkah berkoordinasi dengan pihak main-dealer. Itu dalam konteks Yamaha Cup Race.

Selalu membangun komunikasi dua arah (two way traffic) dengan kalimat, apakah ada pertanyaan kepada rekan-rekan komunitas atau pembalap ? Biar semua puas !

Lain hal dengan pentas Yamaha Sunday Race. Untuk yang ini, Robby, sapaan akrabnya harus dapat menimang dan menina-bobokkan mereka. Memfasilitasi teman-teman komunitas, mengakomodir aspirasi dan menuangkannya dalam regulasi yang pastinya disepakati bersama.

Ingat pula, bicara rekan-rekan komunitas, mereka punya idealisme. Itu karakter alami. Nah, disini Robby berupaya menjadi “air” sebagai penyejuk dan perangkul idealisme tersebut menjadi sebuah konsensus. Butuh kesabaran tingkat dewa !

“Yang lucu sekarang, mas. Anak saya sudah nalar. Jadi kalau saya pulang ke rumah dengn waktu agak lama. Pasti tanya, kapan pulangnya ? Kok lama, “tambah Robby Winaldy yang pastinya sehari-hari bekerja di pabrikan PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).

Oh ya (lagi), ada suatu tradisi penulis ketika mencermati kerja Robby Winaldy. Ketika frame atau gagang kacamata hitamnya diangkat, selalu terlihat perbedaan warna permukaan kulit sebelumnya dan setelah dihajar terik panas. Padahal sudah pakai “sun-block” ya. He he he he.. Selamat bertugas ya bro. Sorry tulisan ini tidak conform biar menjadi sebuah surprised. God blessing… !  BB1  

Facebook Comments

You May Also Like