BeritaBalap.com-Menarik pengakuan manajernya Joan Mir, Paco Sanchez. Ini sehubungan perjalanan karir Jaon Mir yang cukup memilukan. Harus meminta sana dan meminta sini agar dapat balapan, termasuk harus membayar untuk dapat balap dan menggunakan motor lawas.
Tiga tahun lalu (2015), Joan Mir yang musim depan (2019-2020) dikontrak tim MotoGP Suzuki dalam usia 20 tahun tidak dianggap banyak pihak. Kualitasnya masih diremehkan !
“Entah bagaimana, Joan sulit untuk berkomunikasi. Untuk pertama kaliny,a saya harus berurusan dengannya di musim panas atau musim gugur 2013. Pada saat itu, seorang kenalan dari Mallorca menelepon saya dan memberi tahu kepada saya tentang bakat yang ingin diajukan dalam balap Rookies Cup, “tutur Paco Sanchez yang ternyata masih memanajeri juga maverick Vinales.
“Jadi saya menelepon Alberto Puig yang bertanggung jawab untuk pemilihan bakat. Dia memintanya untuk mengawasi Joan Mir ketika memilih bakat. Kemudian dia menelepon saya dan mengatakan Joan membuat kesan yang baik bahwa dia berbakat, “tambah Paco Sanchez.
Yang miris lagi, ternyata setelah meraih prestasi runner-up Red Bull Rookies Cup 2014 (di belakang Jorge Martin), juga tidak dilirik tim Moto3. Masih belum dilirik. Boleh jadi, jika konteksnya untuk petarung Asia, pasti sudah dianak- emaskan. Spanyol memang terlalu banyak potensi berbakat.
“Saya pergi ke setiap tim Moto3 dan Moto2, mengetuk hati dan memuji Joan untuk 2015. Tidak ada yang menginginkannya. Juga di balapan Supersport tidak ada yang tertarik. Orang tuanya juga tidak punya uang, kami hanya bisa menawarkan bakat saja. Akhirnya, saya mengumpulkan sejumlah uang dan menempatkan Joan di salah satu tim Moto3 CEV terbawah. Dia harus bersaing tahun 2015 dengan motor 2012, dan itu melawan tim Alzamora-Monlau dan Ajo Motorsport yang bertarung di level kejuaraan dunia, “tutur Paco Sanchez.
“Namun demikian, Joan Mir telah memenangkan dua balapan pertama. Setelah itu, saya benar-benar yakin dengan kecepatannya. Kemudian tahun 2016, kami mendapat kontrak dengan tim Leopard-KTM, ia memenangkan balap Austria dan mencapai beberapa podium lagi. Kami tinggal dengan Leopard, “tambah Paco Sanchez.
Konteks itu yang menjadi awal kesuksesannya dalam dunia racing. Selebihnya memang Joan Mir dapat merenggut juara dunia Moto3 (2017) dengan 10 podium juara dalam 18 seri. Terbukti sangat dominan hingga kemudian direkrut tim Estrella Galicia 0,0 Marc VDS untuk balap Moto2 (2018). BB1